PortalMadura.Com, Sampang – Pagu bantuan sosial melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami penurunan signifikan.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Sampang, M. Nasrun menyampaikan, pagu program BPNT awalnya mencapai 130 ribu dan berkurang menjadi 108 ribu.
“Berarti ada 22 ribu data penduduk yang hilang untuk pagu BPNT Sampang,” terangnya, Senin (15/6/2020).
Menurutnya pagu pada program BPNT di Sampang lantaran data kependudukan ditemukan tidak valid dan secara otomatis hilang dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
“Ada warga yang mutasi, dan meninggal dunia. Tapi, terbesar data kependudukan tidak valid,” katanya.
Menurut Nasrun, data kependudukan yang tidak valid hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2014 serta disandingkan kembali dari 2019 sampai 2020 dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).
Penyebabnya, banyak penduduk yang masih tercatat menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) massal manual atau bukan KTP elektronik.
“Untuk melakukan validasi ulang, warga harus memperbaiki KTP dan menyetorkan ke Dinsos. Karena program bantuan sosial dari pusat menggunakan KTP elektronik,” ungkapnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dispendukcapil Sampang, Edi Subinto mengaku, pada intinya membantu memfasilitasi untuk proses sinkronisasi data dari Dinsos.
Ada beberapa macam terhadap sinkronisasi data penduduk, meliputi ada data aktif, non aktif, terhapus meninggal dunia, pindah domisili dan ada yang tidak ditemukan.
“Hasil sinkronisasi data secara sistem, kemudian diberikan kepada Dinsos,” terangnya.
“Tentu, data kependudukan sesuai dengan database. Jika ada warga yang belum memiliki KTP elektronik akan diberi solusi dan kami layani,” pungkasnya.(*)