Demo di Patung Kuda, ARB Sumenep Usung Protes Pengrusakan Lingkungan

Avatar of PortalMadura.com

PortalMadura.Com, – Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi demonstrasi di simpang empat jantung kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (3/11/2020).

Mereka mengelilingi Tugu “Pelar” atau Tugu Patung Kuda Sumekar di Jl. Trunojoyo sambil membentangkan spanduk rentang berukuran 3 x 1,5 meter dengan bertuliskan empat poin tuntutan yang menyebabkan terjadinya pengrusakan lingkungan.

Empat tuntutan tersebut, yakni; Kedaulatan di tangan rakyat bukan korporat dan birokrat. Hentikan perampasan ruang hidup dan pengrusakan lingkungan. Cabut Omnibus Law dan hentikan kran investasi yang merugikan rakyat. Tolak sistem pemerintahan politik oligarki.

“Saat ini yang terjadi adalah perampasan ruang lingkup alih fungsi lahan dan pengrusakan lingkungan,” tegas Koordinator aksi, Mohammad Faiq dalam orasinya.

Ia menilai, pemerintah tidak mampu menyelsaikan persoalan yang terjadi saat ini. Seharusnya lebih mengedepankan kepentingan rakyat bukan sebaliknya justru mementingkan kelompok investor.

Menurutnya, dengan adanya pengesahan Omnibuslaw akan mempermudah investor asing masuk ke Kabupaten Sumenep dan menyebabkan pengrusakan terhadap lingkungan.

“Dengan banyaknya investasi masuk ke Sumenep, akan banyak lahan dikuasi investor luar. Dan masyarakat hanya mendapatkan limbah dan penderitaan belaka,” ujarnya.

Untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan terus menyuarakan aspirasi dengan membentuk mimbar rakyat. Sebab, dengan itu masyarakat lebih mudah untuk menyampaikan keluh kesah yang dirasakan selama ini.

Maka, peserta aksi memilih lokasi strategis seperti di bundaran jantung kota Sumenep agar masyarakat lebih mudah mencerna kerusakan yang terjadi di Sumenep.

Peserta aksi juga menilai, jargon hari lahir Kabupaten Sumenep kurang tepat jika disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Bertepatan dengan tanggal 31 Oktober 2020, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar peringatan Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep.

“Seharusnya bukan Bersama Melawan Covid-19. Tapi yang lebih pantas bersama melawan korporat dan birokrat,” tandasnya.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. Selama aksi, arus lalu lintas tetap berjalan lancar.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.