Dewan Adat Madura : “KPK Harus Minta Maaf pada Warga Bangkalan”

Avatar of PortalMadura.Com
Jasulin Rahmatullah
Jasulin Rahmatullah

PortalMadura.Com, – Dewan Adat Madura Bangkalan, Jawa Timur menilai tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak memperhatikan adat orang Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan.

Kedatangan KPK ke bumi Bangkalan main nyelonong tanpa ada pamit atau “Glenon” pada warga Madura.

Menurut Ketua Dewan Adat Madura Bangkalan, Jasulin Rahmatullah, penegakan hukum di Bangkalan tidak dapat ditegakkan dengan cara melanggar hukum atau etika adat Madura, Bangkalan.

Selama ini, KPK telah melanggar etika dan adat orang Madura, dalam penegakan hukum di bumi Bangkalan.

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat Bangkalan tidak akan pernah membela siapapun yang melanggar hukum, apalagi melakukan tindak pidana termasuk Fuad Amin. Namun tidak seharusnya penegakan hukum merusak tatanan adat dan budaya Islami Bangkalan.

“Yang kami perhatikan, kami tidak mau terlibat atau mempermasalahkan kedatangan KPK untuk menangkap FA. Kami, Dewan Adat Bangkalan medukung sepenuhnya KPK, tapi tidak seharusnya KPK melanggar etika dan adat warga Bangkalan,” tuturnya.

Apapun bentuknya yang dapat membuat ketidaknyamanan rakyat Madura secara umum, maka pihaknya akan menolaknya dengan tegas.

“Sepantasnya KPK minta maaf pada rakyat Madura, karena telah melangkahi adat Madura, kita mendukung penengakan hukum, namun KPK telah melanggar norma, KPK sudah tidak “agelenon” (permisi) pada Dewan Adat Madura dalam penegakan hukum di bumi Bangkalan” tegasnya.

Menurutnya, Dewan Adat Madura merasa penting untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Bangkalan.

“Kami berharap KPK segera mohon maaf kepada seluruh masyarakat Bangkalan dan pemerintahan Jokowi menghentikan seluruh upaya pengkerdilan Bangkalan. Apabila aspirasi ini tidak diperhatikan, maka dewan adat akan mempelopori wacana “Madura Merdeka” sebagai wujud kecintaan terhadap bumi Islami Bangkalan.(rahma/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.