PortalMadura.Com, Pamekasan – DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta pihak eksekutif benar-benar memperhatikan nasib para pengrajin batik yang ada di Pamekasan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Imam Hosairi, karena melihat perayaan hari Jadi Kabupaten Pamekasan yang ke 484, semuanya memakai batik.
“Tidak boleh bangga bisa memakai batik dalam perayaan hari jadi, tetapi yang perlu diperhatikan adalah nasib para pengrajin batik yang perlu terus diberdayakan oleh pemerintah,” katanya, Senin (3/11/2014).
Menurut Imam Hosairi, memperingati hari jadi tidak hanya sekedar menggelar kegiatan serimonial yang menghabiskan banyak anggaran tetapi yang terpenting adalah bukti mensejahterakan masyarakat. Karena umur Kabupaten Pamekasan kini sudah mencapai 484 tahun.
“Sebagai kabupaten yang sudah berumur ratusan tahun, seharusnya rakyat sudah sejahtera semuanya dan angka kemiskinan terus menurun. Ini yang perlu menjadi perhatian setiap perayaan hari jadi,” pintanya.
Imam Hozairi, Politisi PKB ini juga menjelaskan, dalam setahun peringatan hari jadi harus terukur sehingga ada target yang harus dicapai dalam setiap tahunnya untuk rakyat Pamekasan. Jika tidak punya target, mantan Wakil Ketua Komisi B DPRD Pamekasan ini memastikan perayaan hari jadi hanyalah serimonial belaka yang tidak punya dampak kesejahteraan terhadap masyarakat.
“Memang harus ada target yang hendak dicapai oleh pemerintah dalam setahun ini, terutama untuk para pengrajin batik. Jadi, anggaran itu tidak hanya sekedar foya-foya semata,” pungkasnya. (reiza/htn)