Dewan Minta Inspektorat Usut Pelaku Pemukulan Demonstran

Avatar of PortalMadura.Com
Darul Hasyim Fath
dok. Darul Hasyim

PortalMadura.Com, – Ketua Komisi A, DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Darul Hasyim Fath meminta pihak Inspektorat segera memanggil pelaku pemukulan pada massa demonstran yang terjadi saat upacara memperingati Hari Jadi Sumenep ke 745, Jumat (31/10/2014).

Dugaan pelaku pemukulan dilakukan oleh oknum pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Sumenep, karena selama dua hari yakni dari tanggal 30-31 Oktober para pegawai negeri sipil (PNS) diwajibkan menggunakan pakaian adat Keraton Sumenep.

Sedangkan pelaku yang diduga memukul salah seorang mahasiswa yakni seorang yang menggunakan pakaian adat. Bugem mentah pelaku menyasar pada kepala bagian belakang mahasiswa.

“Diera demokrasi ini, anarkisme harus dihentikan. Siapapun tidak dilarang menyampaikan pendapatnya,” kata Darul Hasyim.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan agar Inspektorat segera memanggil PNS yang memukul mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya dalam bentuk aksi.

“Inspektorat harus bertindak cepat dan tegas dalam hal ini. Segera panggil oknom PNS itu. Ini sudah melanggar kebebasan sebagai warga negara Indonesia,” terangnya.

Sebelumnya, sejumlah aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sumenep, jalan dr Cipto, saat para pejabat dan PNS menggelar upacara Hari Jadi Sumenep ke 745 tahun 2014.

Belasan mahasiswa itu membawa spanduk dengan bertuliskan “Selamat Hari Jadi Sumenep ke 745 Yang Penuh Masalah” dan botol infus sebagai bentuk protes terhadap pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.

Tak lama menyampaikan aspirasinya, aksi mahasiswa dihentikan oleh polisi dengan alasan tanpa ada pemberitahuan pada polisi. Tidak hanya dihentikan, tapi sejumlah mahasiswa dipukuli oleh polisi dan oknom PNS yang menggunakan pakaian adat Keraton. (arif/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.