PortalMadura.Com, Sumenep – Aktifis Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Ahmad Farid mengancam akan menggelar aksi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh Anwar setempat.
Aksi yang direncanakan dalam waktu dekat dengan melibatkan massa, seiring dengan terjadinya dugaan malpraktek pada salah seorang pasien, Mariyatul Kibtiyah (13), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep, yang meninggal dunia, Jumat (14/10/2016) malam.
“Aksi akan kami lakukan. Ini bukan persoalan sederhana. Apalagi keluarga pasien sudah memberi kuasa pada kami untuk menindaklanjuti dugaan malpraktek itu,” kata Farid pada PortalMadura.Com, Sabtu (22/10/2016).
Menurutnya, tidak cukup hanya aksi, saat ini telah menyusun materi tuntutan pidana maupun perdana. Bahkan, surat untuk dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah siap diluncurkan. “Akan kami kawal sampai tuntas,” janjinya.
Sementara, Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr Fitril Akbar menjelaskan, bahwa yang dilakukan para tenaga medis dalam menangani pasien sudah merujuk pada prosedur dan kode etik kedokteran.(Baca: Pasien Tewas, Gaki Tuding ada Dugaan Malpraktek)
“Kami sudah memberikan yang terbaik untuk masyarakat Sumenep. Jika ada penilaian lain dari keluarga pasien tentu hal wajar, karena kami juga manusia. Tetapi, kami tidak tinggal diam. Usaha untuk berbenah diri terus dilakukan demi memberi layanan prima pada pasien,” ungkapnya.
Dikatakan, koreksi yang sifatnya membangun dari masyarakat juga sangat dibutuhkan oleh manajemen rumah sakit. “Ini tentu sebagai masukan dalam upaya terus berbenah dari semua sisi,” tandasnya.(Hartono)