PortalMadura.Com, Sampang – Biaya tes kesehatan di RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, Madura, Jawa Timur, mencapai Rp950 ribu.
Biaya tersebut dikeluhkan Khalid Faruqi, salah seorang Calon Komisaris dan Direktur Operasional PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bakti Artha Sejahtera Sampang.
“Biaya tes kesehatan tidak tercantum dalam persyaratan. Seharusnya, panitia memberitahukan jika semua pembiayaan dibebankan kepada para calon,” katanya, Senin (5/4/2021).
Biaya tes kesehatan tersebut dinilai mahal. Bahkan, pihaknya kaget saat pihak RSUD meminta biaya tes kesehatan tersebut.
“Kami tidak mempersoalkan masalah biaya. Tetapi, kegiatannya adalah diadakan pemerintah daerah,” ujarnya.
Pemerintah daerah, kata dia, bekerjasama dengan RSUD. dr Mohammad Zyn. Seharusnya, pansel harus lebih teliti dengan mencantumkan biaya tes kesehatan.
“Paling tidak, ada dana taktis dari dinas kesehatan,” katanya.
Kadiv Umum PT. BPRS BAS Sampang, Kiki menjelaskan, seluruh persyaratan seleksi penerimaan calon Komisaris dan Direktur menjadi kewenangan pansel dari pemerintah daerah.
“Kami sama sekali tidak terlibat pada kegiatan itu,” singkatnya.
Sementara, Tim Panitia Seleksi (Pansel), Harunur Rasyid menyatakan, tarif tes kesehatan sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) serta Peraturan Bupati (Perbup).
Rumah sakit daerah, lanjut Harunur, tidak menerbitkan sembarangan, terutama dengan surat keterangan sehat untuk calon Komisaris dan Direktur Operasional PT. BPRS BAS.
Pansel menetapkan RSUD. dr Mohammad Zyn sebagai rujukan mengeluarkan tes kesehatan untuk memastikan para calon sesuai dengan kriteria tertentu.
“Jika tes kesehatan peserta dijalani dari rumah sakit luar daerah, maka tidak ada jaminan,” dalihnya.(*)