Ditagih Uang Arisan, Wanita Masalembu Sumenep Ini Tega Bunuh Nenek Bau Tanah

Avatar of PortalMadura.Com
Ditagih Uang Arisan, Wanita Masalembu Sumenep Ini Tega Bunuh Nenek Bau Tanah
Kiri pelaku dan Korban saat di TKP (Istimewa)

PortalMadura.Com, Sumenep – Mutam, seorang perempuan berumur 30 tahun, warga Dusun Ambulung, Desa Masalima, Kecamatan , Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tega menghabisi nyawa Sabiyeh (60), warga Dusun Ra'as, Desa Masalima, Masalembu.

Nenek yang sudah bau tanah itu, tewas mengenaskan dengan kondisi kepala pecah, muka hancur dan bagian tubuh luka-luka. Jasad korban ditemukan bersimbah darah dibelakang rumah sendiri oleh putranya, Samsul Arifin dan menantunya, H. Rahim, Jumat (12/5/2017).

Atas kejadian tersebut, putra korban bergegas melaporkan pada Polsek Masalembu. Hasil penyelidikan polisi, diduga kuat korban dibunuh di ruang mesin belakang rumah pelaku. Lalu korban diseret kebelakang rumah korban dengan dibuktikan adanya ceceran darah.

“Ini penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang,” terang Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi,

Dijelaskan, bahwa setiap sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB, korban mengumpulkan atau menagih uang arisan dengan cara berkeliling ke rumah-rumah warga. Namun, saat giliran di rumah pelaku bukan mendapatkan uang arisan, melainkan penganiayaan.

“Pelaku tergiur dengan uang arisan yang korban kumpulkan dari warga lain yang menjadi anggota arisan. Lalu, pelaku memukul korban dengan kayu berukuran 70 cm hingga meninggal dunia,” ujarnya.

Usai menghabisi nyawa korban, pelaku menutupi kepala korban dengan menggunakan karung beras bekas. Ironisnya, uang yang hendak dikuasi oleh pelaku hanya sebesar Rp1.776.000,- (Satu juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu rupiah).

“Saat ini, pelaku dalam pemeriksaan intensif di Polsek Masalembu,” pungkasnya.(Bahri/Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.