PortalMadura.Com, Sampang – Droping air bersih bagi 67 desa terdampak kekeringan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, belum memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Moh. Anang Djoenaedi menyebutkan, droping air ke setiap desa terdampak hanya satu tangki.
“Satu tangki air kami droping setiap hari ke desa terdampak,” terangnya, Rabu (25/9/2019).
Droping air bersih yang dilakukan pemerintah guna meringankan masyarakat yang sedang kesulitan mendapatkan air. Namun, pihaknya mengaku tidak dapat memenuhi semua kebutuhan warga.
“Tapi, kami membantu untuk meringankan saja terhadap masyarakat,” ucapnya.
Dampak kekeringan di wilayah Sampang, ada yang masuk kategori kekeringan langka terbatas, kering langka dan kering kritis. “Kami bantu droping air bersih untuk desa kategori kering kritis,” katanya.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Tolak Semua RUU di Bangkalan Dibubarkan
Selama upaya penanggulangan bencana kekeringan, pihaknya menggunakan dana APBD sebesar Rp 102 juta.
“51 juta rupiah pada bulan Agustus dan sisanya untuk kegiatan droping air pada bulan September ini,” jelasnya.
Prediksi pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, puncak musim kemarau tahun ini akan berakhir pada September 2019.(*)