Dua Bulan Terakhir, 12 TKI Asal Pamekasan Meninggal di Malaysia

Avatar of PortalMadura.Com
Dua Bulan Terakhir, 12 TKI Asal Pamekasan Meninggal di Malaysia
Ahmad Syafii

PortalMadura.Com, – Dua bulan terakhir yaitu sejak Desember 2015 hingga Januari 2016 tercatat sudah ada 12 orang Tenaga Kerja Indonesia () asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang di Negeri Jiran Malaysia.

Hal itu diketahui setelah Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, bersama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Pamekasan, Arief Handayani.

“Sejak Desember 2015 Sampai saat ini sudah ada 12 orang asal Pamekasan yang meninggal di Malaysia. Ada yang karena sakit, ada pula akibat kecelakaan kerja,” kata Ahmad Syafii dalam jumpa persnya, di Pendopo Ronggosukowati, Rabu (3/2/2016).

Menurut Syafii, sejumlah fakta mengejutkan ditemukan dirinya setelah berkunjung ke Malaysia. Bahkan, kondisi tersebut membuat orang mengelus dada dan geleng-geleng kepala.

Salah satunya, ribuan TKI asal Pamekasan tinggal di barak-barak atau kongsi yang tidak layak huni dan jauh dari bayangan banyak orang. Parahnya, dalam satu barak itu berkumpul puluhan orang, tinggal bersama-sama dan sangat sesak.

“Pekerjaan TKI di sana, sangatlah berat karena menjadi kuli bangunan dan pekerjaan kasar lainnya,” jelasnya.

Selain itu, kata Syafii, TKI asal Pamekasan yang bekerja di negeri Jiran, banyak yang tidak resmi, sehingga beresiko untuk ditangkap oleh petugas keamanan setempat.

Ke depan, lanjut bupati, pihaknya akan membantu secara maksimal pemulangan TKI terutama dari Surabaya ke Pamekasan, khususnya TKI yang meninggal di Malaysia.

“Kita sudah sepakat akan bantu transportasi dari bandara menuju rumah duka di Pamekasan setelah ada komunikasi dengan Ikatan Keluarga Madura Malaysia (IKMA). Sedangkan persoalan dari Malaysia ke Surabaya menjadi tanggung jawab IKMA,” tegasnya. (tanziel/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.