PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan aktivis mahasiswa Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang tergabung dalam dua elemen mahasiswa, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi di Pemkab setempat. Mereka menuntut agar penegak hukum menuntaskan proses hukum terkait kasus PT Wira Usaha Sumekar (WUS) yang merupakan salah satu BUMD setempat.
“Kedatangan kami ke sini (Pemkab, red) agar penegak hukum mengusut secara tuntas kasus PT. WUS dan pemerintah daerah harus mendukung proses itu,” kata Koordinator aksi, Siti Zahroh, Selasa (17/10/2017).
Ia menyampaikan, selama ini hasil minyak dan gas bumi di Bumi Sumekar ini perharinya mencapai 11,74 juta barel. Namun, karena tidak semua hasil migas masuk ke kas daerah, hanya dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri oleh oknum tertentu.
“Untuk itu, kami meminta agar penegak hukum tidak main-main dalam menangani kasus PT WUS ini,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, sejak tahun 2010 persoalan perusahaan milik pemerintah daerah (BUMD) tersebut mulai tercium adanya dugaan penyimpangan. Namun, tambahan modal sebesar Rp 7,4 miliar pada 2008 dan 2013, tetap mengalir ke PT WUS. Sementara, kegiatannya terus mengalami kerugian.
“Jangan sampai ada pihak tertentu yang menghalangi proses hukum yang terjadi pada PT WUS tersebut. Bersihkan BUMD dari tindakan penyimpangan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (13/10/2017) mantan Direktur PT WUS, Sitrul Arsy ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Baca: Dugaan Korupsi Bagi Hasil Migas, Mantan Dirut PT WUS Sumenep Ditahan Kejati Jatim
Sebab mantan anggota DPRD Sumenep tersebut diduga melakukan penyelewengan dana Particopating Interest (PI) 10 persen, yakni sekitar Rp 10,4 miliar. (Arifin/Putri)