PortalMadura.Com, Bangkalan- Dugaan tindak pidana kekerasan menimpa delapan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Kedelapan siswa itu, Jamalaludin Zulqurnain, wahid, Rizal, Kavin, Faris, Putra, Rama dan Soni. Peristiwa itu terjadi di halaman sekolah tersebut. Pelaku diduga oknum guru setempat.
Salah satu orang tua siswa, Akhmad Zahron, menjelaskan, oknum guru tersebut melakukan kekerasan terhadap siswa dengan cara menampar dan mencubit.
Itu terjadi setelah parasiswa melakukan corat coret pada wajahnya usai mengikuti kegiatan gerak jalan Agustusan.
“Katanya dipanggil. Lalu, ditampar, dicubit dan disuruh jalan jongkok oleh oknum gurunya,” terang dia, Selasa (29/8/2017), tanpa menyebutkan identitas pelaku.
Kejadian itu terjadi pada tanggal 18 Agustus. Akibat dugaan kekerasan tersebut, orang tua siswa melaporkan oknum guru pada Polsek setempat.
Dasar laporannya, karena para siswa yang diduga mengalami kekerasan masih trauma dan selalu ketakutan saat masuk sekolah.
“Kami telah sampaikan dan meminta guru itu dipindah, karena anak saya takut, tapi oknum guru itu masih terlihat mengajar, sehingga kami perlu melaporkan ke polis,” katanya.
Kasus tersebut sempat dilakukan mediasi oleh pihak sekolah. Sayangnya pihak sekolah tidak memberi keterangan pada media.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labang, Bangkalan, Husen, membantah ada oknum guru melakukan dugaan kekerasan dengan cara menampar dan atau mencubit siswa.
Menurutnya, pihak sekolah hanya memberikan pembelajaran kedisiplinan kepada siswa.
“Saya kira bukan kekerasan, tapi hanya pemberian pendidkan dengan disuruh jalan jongkok agar siswa hanya lebih disiplin lagi,” dalihnya.(Hamid/Har)