Semarang – Perusahaan telekomunikasi Indosat, baru saja selesai menggelar uji jaringan jelang Ramadan dan Lebaran 2014. Dalam sebuah pemaparan mengenai rata-rata kecepatan internet di wilayah Asia, Indonesia menempati urutan terbawah.
Riset Millward Brown AdReaction 2014 mengungkapkan, rata-rata internet di Indonesia 4,1 Mbps, dan itu pun untuk penggunaan yang memakai device mobile selama 9 jam per hari.
Selama ini, untuk negara di Asia dengan rata-rata kecepatan internet tertinggi antara lain Singapura 61 Mbps dan Jepang 41,7 Mbps. Namun demikian, Indonesia masih lebih baik dibandingkan Filipina 3,6 Mbps dan Laos 4 Mbps.
Sharif Mahfoeds, Division Head Data Service Indosat mengatakan, berdasarkan riset Ericsson Mobile 2014, pada 2015 terdapat 7,6 miliar jumlah penduduk dunia. “Pengguna mobile di 2015 (diperkirakan) melebihi populasi dunia,” kata Sharif di Semarang, belum lama ini.
Sekira 65 persen dari total pengguna menggunakan smartphone. Oleh karena itu, operator berlomba-lomba mengeluarkan program atau layanan internet cepat, bundling, WiFi dan lain-lain. “Yang pelanggan inginkan, pertama kecepatan & jaringan (accessibility), kedua affordability, ketiga banyak pilihan smart device,” terangnya.
Ia menjelaskan, Indosat pertama meluncurkan Indosat Super 3G+ pada 2012 dengan kecepatan 7,2Mbps. “Kami luncurkan juga Super WiFi 20 Mbps. Kini, kita juga sudah launch (kecepatan) 42 Mbps,” tuturnya.
Layanan internet ini hadir untuk tujuh kota seperti Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. “Kami pertama di Indonesia yang mengklaim 42 Mbps. Kami ingin hadirkan experience-nya untuk pengguna,” pungkasnya.(deliknews/htn)