Ekonomi Biru di Sumenep, Investasi Rp16 Triliun untuk Revolusi Laut

Ekonomi Biru di Sumenep, Investasi Rp16 Triliun untuk Revolusi Laut
Ekonomi Biru di Sumenep, Investasi Rp16 Triliun untuk Revolusi Laut

PortalMadura.com- Dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan laut, Mr. Phillip Gu, Founder & CEO Stemsell United Limited Seaweed Island Singapura, melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumenep.

Kedatangannya bertujuan untuk memperkenalkan konsep ekonomi biru yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Selain memperkenalkan konsep tersebut, Mr. Phillip Gu menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi signifikan di sektor kelautan Sumenep.

Ia berencana menanamkan modal sebesar 1 miliar USD, setara dengan Rp16.358.580.100.000, untuk mengembangkan potensi lokal di bidang kelautan dan perikanan di wilayah tersebut, sehingga nilai jual produk ekspor dapat meningkat.

Menurut Mr. Phillip Gu, ekonomi biru memiliki potensi besar dalam meningkatkan harga jual hasil laut Sumenep, seperti lobster, teripang, dan rumput laut.

Untuk memaksimalkan potensi ini, perusahaannya telah menjalin kerja sama dengan PT. Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup), yang sebelumnya telah merencanakan investasi dalam budidaya 10 juta ekor lobster.

Ia juga menjelaskan potensi keuntungan yang dapat diperoleh Sumenep melalui pengelolaan sektor kelautan dengan konsep ekonomi biru. Dengan kekayaan laut yang dimiliki, bukan tidak mungkin keuntungan yang didapat mencapai 4 miliar USD.

Sebagai ilustrasi, dalam 800 hektare budidaya lobster, setiap tahun bisa menghasilkan keuntungan sebesar 2 miliar USD, setara dengan Rp32.721.700.000.000.

Namun, untuk mencapai target tersebut, diperlukan beberapa faktor pendukung, seperti investasi, teknologi, segmentasi pasar, dan tenaga ahli di bidangnya. “Asalkan dikelola dengan sangat baik oleh orang-orang yang memang ahli di bidangnya,” ujarnya.

Dari potensi tersebut, proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Untuk merealisasikan proyek ini, dibutuhkan sekitar 30 ribu tenaga kerja.

Sebagian akan bekerja di laut untuk budidaya, sementara sisanya akan bekerja di daratan sesuai kebutuhan, termasuk dalam bidang transportasi.

Mr. Phillip Gu juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menyediakan beberapa hal, seperti regulasi yang jelas, keamanan, sumber daya manusia berkualitas, hingga penyediaan fasilitas penyimpanan hasil laut atau Sea Bank.

“Untuk tenaga kerja akan lebih banyak melibatkan masyarakat lokal, karena industri ini milik orang Sumenep, mereka hanya partner,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyambut baik rencana yang dibawa oleh Mr. Phillip Gu bersama Balad Grup. Fauzi meyakini bahwa kolaborasi ini dapat memaksimalkan potensi kekayaan yang ada di Sumenep, khususnya di sektor kelautan.

Namun, ia juga menegaskan agar proyek ekonomi biru ini lebih banyak memberdayakan masyarakat lokal dengan menjadikan mereka sebagai tenaga kerja utama.

Selain itu, ia meminta para investor untuk bertanggung jawab dalam menjaga ekosistem kelautan yang menjadi sektor investasi, sehingga keberlanjutan proyek tersebut benar-benar terjaga.

“Insyaallah ini adalah kerja sama jangka panjang,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.