PortalMadura.Com, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (16/1/2018), mengatakan bahwa Turki akan “menghancurkan” semua sarang teror di Suriah satu per satu, mulai dari daerah Afrin dan Manbij.
Dalam rapat fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) di Parlemen Turki pada Selasa, Erdogan mengingatkan tentang tujuh bulan Operai Perisai Eufrat Turki yang berakhir dengan sukses pada Maret 2017.
“Kami akan menghancurkan satu per satu sarang teror di Suriah dalam waktu dekat, mulai dari wilayah Afrin dan Manbij,” tegas Erdogan.
“Mereka yang terlihat seperti sekutu kita dan menikam kita dari kebelakang […] tidak dapat mencegah ini,” tambah Erdogan.
Presiden Erdogan juga meminta NATO untuk memenuhi tanggung jawab terhadap sekutunya.
Kepada anggota Partai AK, Erdogan mengatakan bahwa Kepala Staf Umum Turki Jenderal Hulusi Akar sedang berada di Brussel untuk menghadiri pertemuan kepala pertahanan NATO pada Selasa.
“NATO! Anda berkewajiban untuk bersikap menentang orang-orang yang mengganggu batas salah satu mitra Anda,” ujar Erdogan.
Usai rapat fraksi, Erdogan memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi Afrin kepada wartawan.
Dia mengatakan tentara Turki akan melancarkan operasi tersebut bersama dengan oposisi Suriah.
“Perjuangan ini dibuat untuk mereka, kami membantu saudara-saudara kami di sana sehingga mereka bisa melindungi wilayah mereka sendiri,” kata Erdogan.
Pada Sabtu, pasukan keamanan Turki menyerang beberapa target PKK/PYD di Afrin untuk mencegah terbentuknya “koridor teror” di sepanjang perbatasan Turki.
Operasi Afrin dapat mengikuti keberhasilan tujuh bulan Operasi Perisai Eufrat Turki yang berakhir pada bulan Maret 2017.
Koalisi melawan Daesh yang dipimpin Amerika Serikat pada Minggu merilis sebuah pernyataan tertulis ke sejumlah media. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa mereka bekerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) untuk mendirikan dan melatih pasukan perlindungan perbatasan Suriah.
Turki telah sejak lama memprotes dukungan AS terhadap PKK/PYD yang merupakan cabang Suriah dari organisasi teroris dan sayap militernya YPG.
Washington menepis kritikan tersebut dan mengatakan bahwa bantuan kelompok teroris itu dibutuhkan dalam perang melawan Daesh.
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa, dan telah menyatakan perang melawan Turki selama lebih dari 30 tahun, hingga menewaskan sekitar 40.000 jiwa.
Afrin adalah sebuah distrik dekat perbatasan Turki-Suriah di Aleppo yang dikepung oleh organisasi teroris PKK / PYD.(AA)