Fakta Rumah Kadus di Sumenep Dilempar Bom Ikan

Avatar of PortalMadura.Com
Fakta Rumah Kadus di Sumenep Dilempar Bom Ikan
dok. Kondisi rumah kepala Dusun Sumber Hidup, Aswandi (Foto. facebook)

PortalMadura.Com, – Dugaan yang dilempar orang tak dikenal hingga memporak-porandakan rumah (Kadus) Aswandi (38) Desa/Pulau Karamian, Kecamatan (Kepulauan) , Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur masih mesterius.

Dikabarkan, aparat kepolisian hingga hari ini, Minggu (11/2/2018) belum mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) akibat cuaca laut buruk. Namun, korban meminta polisi cepat bertindak dan mengungkap pelaku teror yang mengancam keselamatan jiwa banyak orang di pulau tersebut.

Baca : Ledakan Mirip Bom, Rumah Kadus Karamian Masalembu Hancur

PortalMadura.Com mendapati dari berbagai sumber, yang menyebutkan beberapa fakta di TKP jika ledakan itu bersumber dari bom ikan.

1. Tidak ada kertas layaknya sebuah petasan yang diledakkan.
2. Daya ledaknya kuat dan suara dan getaran ledakan terdengar ke dusun lain.
3. Bekas ledakan di tanah berlubang dengan kedalaman hingga ±30 cm.
4. Lebar lubang ledakan ± 40 cm
5. Pohon pisang berjarak ± 2 meter dari rumah gosong/ kering seperti terbakar
6. Separuh rumah hancur, asbes berjatuhan
7. Perabut rumah tangga di dapur hancur
8. Gas LPJ di dapur tidak meledak (masih utuh)

Selain itu, terdapat kejanggalan sebelum peristiwa tersebut menimpa Kepala Dusun (Kadus) Aswandi (38) Desa/Pulau Karamian, Kecamatan (Kepulauan) Masalembu, Kabupaten Sumenep, sekitar pukul 23.30 WIB, Jumat (9/2/2018).

Keponakan korban, Hamzah, pada PortalMadura.Com, via telepon, Minggu (11/2/2018) mengungkapkan, kurang dari 3 jam sebelum peristiwa terjadi atau sekitar pukul 21.00 WIB, pamannya yang menjabat kepala dusun (Kadus) menegur seseorang yang sedang naik motor dengan knalpot brong. Bunyinya cukup keras dan kebut-kebutan.

Saat menegur, kepala dusun itu tidak seorang diri, melainkan bersama-sama dengan bapaknya, Ghazali yang berprofesi sebagai guru, dan saudaranya, Suryadi yang menjabat sebagai Ketua RT.

“Sebagai aparat desa tentu paman saya menegur dengan baik-baik. Namun, kurang direspon dengan baik, sehingga menghubungi kepala desa agar motornya diamankan sementara demi keselamatannya,” kata Hamzah.

Pemuda yang diduga mabuk itu justru semakin tidak terima. Ia menghubungi teman sebayanya. Tidak lama berselang datang dua pemuda lagi yang ikut membela. Suasana pada waktu itu, semakin tidak kondusif hinga akhirnya ada kalimat yang dilontarkan dari ketiga pemuda dengan nada ancaman.

“Kamu berhutang masalah dengan saya. Tunggu bayarannya,” ucap Hamzah, menirukan kalimat ancaman dari pemuda itu.

Hamzah enggan menyebutkan idenitas para pemuda tersebut. Menurutnya, hanya sekedar memaparkan kejadian sebelum ledakan itu terjadi. “Saya tidak menuduh mereka. Tapi ingin menyampaikan peristiswa yang dialami paman saya sebelum ledakan itu terjadi,” ungkapnya.

Mereka pun meninggalkan lokasi. Dan kepala desa beserta perangkat desa yang lain pulang. “Nah! kurang lebih tiga jam setelah itu, ledakan terjadi. Saya pastikan bukan petasan, tapi yang meledak itu bom ikan,” tandasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.