PortalMadura.Com – Sebagian orang mengira, bahwa selingkuh bermula pada ketidakpuasan dalam hubungan atau hanya sekedar merasa bosan dengan pasangan. Faktanya, beberapa dokter menyatakan bahwa selingkuh bisa dikarenakan faktor genetika.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang selingkuh memiliki varian vasopresin tertentu, hormon yang dikaitkan dengan ketertarikan dan ikatan. Selain itu, penelitian tersebut menunjukkan kemungkinan dari salah satu faktor genetik berkontribusi terhadap perselingkuhan.
Beberapa dokter terkemuka mengemukakan, selingkuh juga dapat disembuhkan dengan terapi tambahan agar pasien tetap setia. Namun perlu dicatat, hal tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadi obat bagi perselingkuhan.
Zat kimia yang berada dalam otak Anda dapat dirubah untuk membantu menghentikan perselingkuhan, namun benar-benar membutuhkan sedikit stigma dan rasa sakit emosional karena perselingkuhan. Yang perlu Anda ingat, disini Anda tidak dapat menyalahkan perselingkuhan karena faktor genetik itu sendiri.(Liputan6.com/Nanik)