Fenomena Penularan Covid-19, Begini Penjelasan Peneliti UI asal Madura

Avatar of PortalMadura.com
Fenomena Penularan Covid-19, Begini Penjelasan Peneliti UI asal Madura
Ilustrasi

PortalMadura.Com, Bangkalan – Grafik pertumbuhan angka korban terus menanjak. Sebagaimana dilansir worldometers per 7 April 2020, secara global pasien positif Covid-19 telah mencapai 1.346.566 orang dan menyebabkan kematian 74.697 orang penderitanya.

Di Indonesia sendiri, per 7 April 2020 tercatat 2.738 orang positif Covid-19 dengan 221 orang meninggal dunia.

Dalam sepekan terakhir puluhan ribu orang keluar dari Jabodetabek menuju kampung halamannya masing-masing. Kompas TV, pada Senin (6/4/2020) memberitakan sebanyak 10 ribu, pemudik dari Jakarta telah tiba di Madura.

Fenomena baru muncul dengan adanya seorang imunokompeten atau asimptomatik, yakni seseorang yang terpapar Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala. Tentu juga patut diwaspadai menjadi sumber penularan.

Terkait fenomena tersebut, salah seorang peneliti terbaik dari Universitas Indonesia (UI) asal Bangkalan, Prof. Dr. H. Maksum Radji, M.Biomed, Apt memberikan penjelasan.

KASUS ASIMPTOMATIK COVID-19

Fenomena penularan dari orang tanpa gejala penting untuk dicermati. Itu menjadi salah satu faktor kecepatan penularan dan penyebaran wabah Covid-19. Terhitung dalam beberapa bulan terakir, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari sejuta orang secara global.

Berdasar data hasil penelitian, diketahui probabilitas penularan dari orang yang terinfeksi Covid-19 namun tanpa gejala ini ternyata cukup tinggi.

Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Amerika Serikat, memperkirakan sedikitnya 25%-50% orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala, bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.

Atas kondisi itulah, WHO mengharuskan penggunaan masker jika berada di luar rumah, selain dengan mematuhi physical distancing guna menghambat penyebaran virus.

PENULARAN ASIMPTOMATIK TERKONFIRMASI?

Penularan asimptomatik pertama diketahui di Wuhan, China.

Pada Februari 2020, dilaporkan seorang wanita berusia 20 tahun dari Wuhan, China, telah menularkan virus Covid-19 kepada 5 orang anggota keluarganya, walaupun ia sendiri tidak pernah mengalami gejala Covid-19.

WHO menyebutkan, sekitar 75% orang di China yang pertama kali diklasifikasikan sebagai asimptomatik, baru beberapa minggu kemudian mengalami gejala Covid-19.

Penelitian lain menunjukkan, pasien Covid-19 di Panti Jompo di King County, Washington, dari 23 orang yang dites positif, hanya 10 orang yang menunjukkan gejala saat mereka diperiksa dan 10 orang lainnya mengalami gejala seminggu kemudian.

Selain itu, Center for Disease Control and Prevention (CDC), juga mengevaluasi pasien Covid-19 di Kapal Pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang pada Februari 2020. Dari 3.711 orang di dalamnya, 712 orang dinyatakan positif, tetapi hampir setengah dari mereka yang dinyatakan positif tersebut tidak menunjukkan gejala.

Karenanya, fenomena asimptomatik sangat penting untuk dicermati. Kemungkinan Covid-19 dapat ditularkan selain melalui kontak lansung dan droplet (percikan batuk dan bersin), juga ditengarai bisa menular lewat partikel aerosol yang dihembuskan melalui nafas penderita Covid-19.

ANJURAN WHO DAN PEMERINTAH

Sudah banyak cara dianjurkan para ahli dan pemerintah untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

Sejak Senin (6/4/2020), WHO serta Pemerintah Republik Indonesia mengharuskan seluruh masyarakat untuk mengenakan masker (non medis), agar saling terlindung.

Hal itu berbeda dengan anjuran WHO sebelumnya yang tidak merekomendasikan penggunaan masker wajah bagi masyarakat, kecuali hanya bagi yang sakit. Kini semua orang wajib menggunakan masker bila berada di tempat umum.

Meningkatnya pergerakan masyarakat (pemudik) yang terjadi dalam sepekan terakhir juga perlu diwaspadai, agar jangan sampai menjadi penyebab meningkatnya penularan wabah Covid-19.

Dengan tingginya penyebaran Covid-19, mari semakin tingkatkan kewaspadaan. Hindari berada di dalam kerumunan orang banyak, terutama dengan adanya potensi oleh orang yang imunokompeten atau asimptomatik.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.