Fraksi PDI Perjuangan Sumenep Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM

Fraksi PDI Perjuangan Sumenep Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep (@portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Sumenep – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ikut menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Penolakan itu disampaikan Ketua Fraksi DPRD Sumenep H. Zainal Arifin. “PDI Perjuangan menolak juga [kenaikan BBM],” tegas Zainal disela-sela demo penolakan kenaikan BBM oleh aktivis PMII setempat, Kamis (8/9/2022).

Pihaknya menjelaskan, aspirasi yang disampaikan mahasiswa tentang penolakan kenaikan harga BBM adalah domain pemerintah pusat.

“Saya santai saja. Yang perlu diketahui, saya ini anggota DPRD Sumenep. Ini domain pemerintah pusat [kenaikan harga], bukan domain kita,” katanya.

Merespon tuntutan mahasiswa untuk menyampaikan pada pemerintah pusat, pihaknya sepakat akan menyampaikan sesuai dengan keinginan para pendemo.

“Kalau hanya untuk menyampaikan [aspiras] ke pusat, ok, yes, PDI Perjuangan menolak juga,” ujar Zainal menegaskan.

Sebelumnya, aktivis PMII dari seluruh perguruan tinggi di Sumenep melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM.

Sasaran aksi, selain ke gedung DPRD Sumenep di Jl. Trunojoyo, pendemo juga melakukan hal yang sama di Kantor Bupati Sumenep, Jl. dr. Cipto.

Selama aksi berlangsung mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian setempat.

Pemerintah pusat mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang semula Rp. 7.650,- menjadi Rp.10.000 per liter (naik 30,7%).

Solar subsidi yang awalnya Rp.5.150,- naik menjadi Rp. 6.800 per liter (naik 32%) dan Pertamax nonsubsidi menjadi Rp.14.500 dari sebelumnya Rp.12.500 per liter (naik 16%).

Harga baru tersebut berlaku 1 jam sejak diumumkan atau mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.