PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa frekuensi gempa bumi susulan menurun di Lebak, Banten, Indonesia, Sabtu (27/1/2018).
Berdasarkan pantauan BMKG hingga Sabtu pagi, gempa susulan terakhir terjadi Jumat malam pukul 21.43 WIB dengan kekuatan 2,5 skala richter.
“Sudah menurun drastic, sejak malam hingga pagi ini belum terjadi aktivitas gempa susulan lagi,” terang Ketua Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, dilansir Anadolu Agency.
Sementara kekuatan gempa susulan, kata Daryono, tampak fluktuatif dengan pola melemah.
Gempa susulan, ujar Daryono, lazim terjadi setelah terjadinya gempa besar. Gempa susulan ini merupakan akumulasi sisa energi di sekitar pusat gempa dengan karakteristik berkekuatan kecil dan tidak membahayakan.
Sejak gempa bumi berkekuatan 6,1 skala richter mengguncang Lebak dan terasa hingga Jakarta, Lampung, juga wilayah sekitarnya pada Selasa lalu, 58 gempa susulan terjadi.
BMKG memperkirakan gempa susulan ini akan rampung dalam sepekan ke depan.(AA)