Gagal Buka Kotak, KPU Susun Jawaban Gugatan Dengan Data PPK

Avatar of PortalMadura.com
portalmadura.com

PortalMadura.Com, Sumenep – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gagal membuka kotak yang berisi data-data Pemilu Legislatif, 9 April 2014.

“Kami pastikan tidak akan membuka kotak untuk membuat materi jawaban atas gugatan Partai Politik di Mahkamah Konstitusi,” tegas Hidayat Andiyanto, Komisioner , Rabu (21/5/2014).

Sedianya, KPU Kabupaten Sumenep akan membuka kotak dengan dasar surat edaran KPU RI. Namun, karena sudah dianggap cukup menggunakan data-data yang ada di PPK untuk menyusun jawaban atas gugatan tersebut, maka rencana membuka kotak yang berisi dokumen Pileg digagalkan.

“Dalam surat edaran itu disebutkan, manakala membuka kotak, maka harus disaksikan oleh Panwaslu dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami, memang sempat melakukan berkoordinasi dengan Panwaslu dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” urainya.

Pihaknya mengaku siap untuk membuka kotak yang berisikan dokumen Pemilu Legislatif 2014 bila diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi. “Jika ada perintah buka kotak oleh , kami siap,” tandasnya.

Hasil penelusuran yang dilakukan KPU Sumenep, diakui ada yang salah penempatan perolehan suara di model C1. “Kami bisa buktikan dengan berita acara perubahan dan pada saat itu langsung dilakukan perbaikan. Atas dasar berita acara itu kami menyusun jawaban atas gugatan yang masuk ke MK,” katanya.

Dia menjelaskan, jawaban atas gugatan Partai Politik di MK, sudah harus dikirim paling lambat, Kamis (22/5/2014) ke KPU RI melalui KPU Jatim. “Saya anggap cukup membuat jawaban atas gugatan di MK itu dengan dokumen yang ada di PPK,” kembali menegaskan.

Berdasarkan permohonan yang masuk di MK, dua partai politik (Parpol) mengajukan gugatan di MK, yakni dan untuk Dapil Sumenep V (perseorangan).(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.