PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belum pernah mengajak rembuk Yayasan PPLP PGRI sebagai pengelola SMA PGRI terkait bangunannya yang akan direlokasi akibat menjadi obstacle terhadap aktifitas penerbangan di bandara Trunojoyo tersebut.
“Kami tidak pernah diajak rembuk baik secara formal maupun informal. Makanya, kami menganggap upaya pemkab merelokasi gedung SMA PGRI itu hanya sebatas wacana,” ungkap Ketua Yayanan PPLP PGRI Sumenep, Nurul Hamzah, Rabu (30/3/2016).
Menurut Nurul Hamzah, pihak lembaga pendidikan belum mempunyai opsi apapun terkait upaya pemkab itu. Namun, jika itu benar, pihaknya berharap tidak sampai merugikan terhadap pendidikan dan masyarakat secara umum.
“Sebab, gedung yang akan direlokasi itu merupakan milik bersama dan ditempati anak didik sejak beberapa tahun lalu,” ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Sumenep berencana akan merelokasi bangunan SMA PGRI secara bertahap ke lokasi yang belum ditentukan. Rencananya, SMA PGRI itu akan direlokasi ke wilayah bagian barat kota.
“Insya-Allah ke wilayah barat kota,” terang kepala Dinas Perhubungan Pemkab Sumenep, Moh Fadillah. (arifin/choir)