PortalMadura.Com – Penyakit maag dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Maag pada anak umumnya disebabkan oleh fungsi saluran pencernaan yang terganggu, misalnya karena fungsi pengosongan lambung yang lebih lambat atau peradangan sehingga memberikan ciri gejala maag pada anak.
Maag pada anak bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengurangi nafsu makan, sehingga mengganggu aktivitas dan tumbuh kembangnya. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejalanya.
Gejala yang terjadi biasanya tidak jauh berbeda dengan maag pada orang dewasa, tetapi maag pada anak bisa mengganggu asupan nutrisi yang sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Gejala Maag Pada Anak
Dilansir dari laman Popmama.Com, Jumat (21/8/2020), berikut gejala maag pada anak yang harus orangtua ketahui.
Anak Mengalami Mual dan Muntah Secara Berulang
Maag merupakan sebuah gangguan pencernaan yang menyerang salah satu organ pencernaan, yakni lambung. Gangguan ini dapat mengakibatkan anak merasa mual. Selain itu, anak penderita maag juga akan mengalami gejala muntah secara berulang saat makan.
Rasa mual dan muntah ini masih berkaitan dengan peningkatan asam lambung. Anda perlu waspada dan bertindak cepat ketika muntahannya disertai dengan darah. Jangan pernah anggap sepele gejala maag pada anak yang satu ini.
Keluhan Sakit Perut dari Area Lambung Sampai Rongga Dada
Sakit maag yang menyerang anak pada umumnya akan ditandai dengan keluhan sakit perut. Biasanya sakit yang dirasa tidak jelas bahkan rasa sakit tersebut akan semakin parah apabila anak sedang makan. Keluhan sakit perut membuat perut anak tidak nyaman dari area lambung ke atas, ulu hati sampai ke rongga dadanya.
Ciri-ciri maag yang satu ini terjadi peningkatan asam lambung yang membuat lambung menjadi perih berulang pada pagi, siang dan malam hari secara berturut-turut. Jika ia terus menangis dan mengeluh ada yang sakit di bagian perutnya, Anda patut curiga dan segera membawanya ke dokter.
Perut Kembung dan Terasa Perih
Usia yang terlalu kecil, membuat anak tidak bisa menggambarkan rasa sakit yang dialaminya. Tapi pada umumnya anak yang mengalami sakit maag memiliki gejala perut kembung dan terasa perih. Hal ini pastinya membuat mereka tidak nyaman.
Layaknya gejala yang timbul pada orang dewasa, gejala sakit maag yang dialami anak juga bisa dirasakan pada bagian ulu hatinya yang terasa nyeri dan itulah yang membuat perutnya terasa kembung. Jika gejala ini terlihat, sebaiknya Anda segera membawa anak ke dokter untuk dirujuk pada dokter yang berspesialisasi di bidang penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
Sering Buang Angin Di Malam Hari dan Disertai Nyeri
Gejala sakit maag pada anak hampir sama dengan sakit perut pada umumnya, yaitu perut terasa tidak nyaman, kembung dan sering buang angin. Biasanya anak sering buang angin di malam hari dan disertai nyeri atau sakit di bagian perut atas.
Pada gejala ini, sebaiknya Anda harus menghindarkan makanan yang dapat mengiritasi lapisan lambung anak. Jauhkan anak dari makanan pedas dan kacang-kacangan atau biji-bijian.
Tidak Nafsu Makan dan Menolak Makanan Meski Perut Terasa Lapar
Selain sering buang angin gejala maag pada anak juga terlihat saat anak kehilangan nafsu makan, sering bersendawa dan susah buang air. Jika biasanya anak memiliki nafsu makan yang besar, saat maag maka secara tiba-tiba mereka menolak makan meski merasa lapar.
Apabila dalam jangka waktu beberapa hari anak mengalami penurunan nafsu makan, bantu mereka agar kondisi maag yang dideritanya tidak semakin parah. Jangan biarkan perutnya kosong terlalu lama, jika dibiarkan nanti akan menyebabkan timbulnya penyakit lain sebagai konsekuensi minimnya asupan makanan
Baca Juga: Kepala Bergetar Terus-menerus, Waspadai Penyakit ini
Berikan ia buah dan sayuran yang mengandung antioksidan serta flavonoid yang merupakan zat pelindung untuk membantu menekan pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori. Lalu berikan juga anak makanan tinggi protein dalam bentuk lumat atau lembut yang mudah dicerna.
Semoga informasi 5 Gejala Maag pada Anak membantu anda mengobati buah ahti, dan kami sarnakan untuk segera berkonsultasi dengan dokter pribada anda.