Gelar Yudisium, Ketua STKIP PGRI Sumenep: Jadilah Sarjana Berkarakter

Avatar of PortalMadura.com
Gelar Yudisium, Ketua STKIP PGRI Sumenep: Jadilah Sarjana Berkarakter
STKIP PGRI Sumenep menggelar yudisium bagi 65 mahasiswa, Sabtu (20/3/2021). (@portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar yudisium, Sabtu pagi (20/3/2021).

Ada 65 peserta yudisium yang menyandang Strata Satu (S1) pendidikan, yakni Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika 1 orang, Prodi Bimbingan dan Konseling 5 orang, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 39 serta Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 20 orang.

Gelar Yudisium, Ketua STKIP PGRI Sumenep: Jadilah Sarjana Berkarakter
Yudisium (@portalmadura.com)

Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni M.Pd, berpesan agar mahasiswa yang sudah menyandang S1 pendidikan STKIP PGRI Sumenep tetap menjaga nama baik almamater dan membangun komunikasi yang baik.

“Ilmu pengetahuan itu gampang diraih, pintar itu sederhana. Yang berat itu, membuat alumni berkarakter yang mencerminkan seorang akademisi yang benar-benar berkualitas. Maka, jadilah sarjana yang berkarakter,” tegas Asmoni, pada sambutan prosesi yudisium.

Selama ini, kata dia, sebagai wujud ikhtiar dari pimpinan dan para dosen adalah selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, tapi setiap pelayanan tentu ada yang belum memuaskan setiap interaksi.

“Namun, kami tetap selalu berkoordinasi dan memberikan kebijakan yang terbaik. Itu ikhtiar kami,” ujarnya.

Pihaknya juga berpesan agar para alumni tetap membangun hubungan silaturahmi, baik dengan penyelenggara maupun dengan para dosen. “Bukan untuk maksud ‘ngebosi', tapi menyapa saja sudah cukup. Itu bentuk silaturahmi,” ucapnya.

Menyandang S1 pasca yudisium, kata dia, bukan akhir dari sebuah proses kehidupan dunia pendidikan. Namun, awal untuk memulai berhadapan langsung dengan kehidupan nyata di lapangan.

“Maka, tunjukkan yang mencerminkan sebagai pendidik, yakni sebagai lampu penyejuk bagi masyarakat, bukan lampu yang menghanguskan kehidupan,” tandasnya.

Ia menyarankan, jika ada peluang dan kesempatan untuk menjadi CPNS, dipersilakan mengikuti dan jangan hanya memilih di wilayah Sumenep. “Misalnya, ada peluang di Kalimantan silakan ikuti. Jadilah raja di sana,” ucapnya.

Sebagai alumni STKIP PGRI Sumenep tidak perlu takut. Pada tahun-tahun sebelumnya, faktanya memang banyak dari STKIP yang lulus menjadi CPNS. “Itu semua karena berkah,” katanya.

Sebentar lagi, kata dia, akan dihadapkan pada perekrutan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), persiapkan diri agar bisa lulus. “Kalau lulus, juga bagian dari kebahagiaan bagi kami,” ujarnya.

Hal lain yang disampaikan Asmoni, yakni tidak banyak STKIP di Jawa Timur yang melaksanakan Program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau). Salah satu bagian yang menyelenggarakan RPL adalah STKIP PGRI Sumenep. “Ini salah satunya yang perlu dipersiapkan,” tandasnya.

Sementara, Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI Sumenep, Abu Imam mengatakan, tentunya banyak hal yang ditemukan selama proses menempuh pendidikan tinggi. Dan hari ini, telah dikukuhkan sebagai sarjana pendidikan.

“Berarti telah memasuki dunia kematangan. Maka harus dipertahankan dan dijaga. Yang sulit itu, mempertahankan,” katanya.

Misalnya, kata dia, mendirikan lembaga. Mempertahankan itu yang butuh lika-liku dan tentu tidak didapatkan selama menempuh proses pendidikan tinggi. “Lika-liku itu tidak hanya di lembaga pendidikan, bisa di dunia usaha. Maka perlu diimbangi dengan kemampuan yang lainnya,” terangnya.

Maka tugas para alumni adalah mencari ilmu lain di lapangan. “Jika dilakukan dengan niat dan bekerja dengan ikhlas, maka akan meraih kesuksesan dengan baik. Jangan sampai putus asa lila-liku itu biasa. Sekali memutuskan usaha, maka harus diiringi dengan niat ikhlas yang kuat dan ilmu,” tandasnya.(*)

Video PortalMaduraTV STKIP PGRI Sumenep Gelar Yudisium

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.