Opini  

Generasi Hobi Bergoyang Minus Berpikir Cemerlang

Avatar of PortalMadura.com
Generasi Hobi Bergoyang Minus Berpikir Cemerlang
S.N. Hidayah, S.Si, S.Kom

Oleh : S.N. Hidayah, S.Si, S.Kom*

Fakta konser Berdendang Bergoyang

Baru terjadi di akhir bulan oktober lalu, konser berdendang bergoyang terpaksa dibubarkan pihak kepolisian sekitar pukul 22.10 WIB, Sabtu (29/10/2022).

Gelaran acara itu kabarnya berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 28 sampai 30 Oktober 2022.

Namun belum usai sampai hari terakhir, acara tersebut dibubarkan oleh pihak aparat. Karena disebabkan jumlah penonton yang melebihi kapasitas yang bertempat di Istora Snayan.

Dari temuan kepolisian ada 21.000 penonton yang hadir dalam konser tersebut padahal kapasitas tempat 10.000 orang.

Akibat tempat yang overload tersebut menyebabkan puluhan penonton pingsan di tengah desakan banyak orang yang melampau batas.

Dari kisruh konser bergoyang berdendang tersebut tidak hanya melanggar dalam pemenuhan kapasitas yang overload, namun kabarnya juga bahwa panitia sudah menjual tiket sebelum mendapat ijin.

Sedangkan jumlah tiket yang terjual jauh lebih besar dari ijin keramaian yang diajukan yaitu sebanyak 27.879, padahal yang diajukan panitia pada kepolisian awalnya menyebut hanya 3000 orang.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin, Beliau mengatakan panitia Berdendang Bergoyang Festival sudah menjual tiket sebelum mendapatkan izin resmi.

Ditambah lagi jumlah tiket tidak memperhitungkan kapasitas maksimal Istora Senayan yang hanya bisa menampung 10 ribu orang. (metro.tempo.co, 5 November 2022).

Bila dicermati kisruh dari gelaran kerumunan yang memakan korban ini bukanlah hal yang pertama terjadi baru-baru ini. Namun juga telah terjadi tragedi Kanjuruhan di Malang yang memakan korban hingga 678 orang, dan 131 orang di dalamnya meninggal dunia.

Dan yang terbaru terjadi yaitu konser NCT 127 di Tangerang yang dikabarkan puluhan penonton pingsan karena saling dorong. Akhirnya polisi menghentikan konser untuk menghindari korban bertambah dan untuk pertimbangan keselamatan penonton.

Peran Aparat Pemerintah Mengatasi Kisruh

Terjadinya kisruh konser berdendang bergoyang telah diatasi oleh aparat pemerintah dengan menghentikan dan membubarkan kegiatan meskipun belum selesai sampai hari terakhir.

Bahkan kisruh tersebut telah diselidiki oleh pihak kepolisian hingga ada yang ditetapkan sebagai tersangka dari kalangan pantia utamanya yang menjadi penanggung jawabnyan dalam kepanitiaan.

Dari upaya aparat pemerintah telah menunjukkan perannya dalam mengatasi kekacauan dan mengupayakan keamanan tercipta di tengah masyarakat. Namun hal yang seharusnya perlu ditingkatkan upaya mitigasi acara yang seharusnya dilakukan aparat.

Misalnya berupaya mengurangi resiko terjadinya kekacauan yang dimungkinkan terjadi dengan memantau dengan ketat proses digelarnya acara seperti jumlah penjualan tiket sebelum acara berlangsung. Maka seharusnya mempermasalahkannya tidak hanya saat nampak ada kekacauan.

Demikian juga dalam pemberian ijin gelar kegiatan seharusnya ada pertimbangan untuk acara-acara yang memberi dampak manfaat bagi generasi. Sehingga disitulah pemerintah akan benar-benar memiliki perhatian terhadap pembangunan manusia khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa.

Karena melihat fenomena saat ini para remaja lebih cenderung tergiur dengan hiburan yang tanpa makna. Setiap konser musik atau acara apapun yang sifatnya hiburan selalu dipadati penonton dan itu sangat sering digelar di masyarakat. Akibatnya para remaja sebagai aset generasi di masa depan lebih suka bergoyang daripada mengasah pemikirannya menjadi cemerlang.

Generasi Muda Perlu Berpikir Cemerlang

Pemuda adalah harapan bangsa di masa depan. Di tangan pemudalah kejayaan bangsa ditentukan. Sebagaimana yang disampaikan Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat yang didapuk sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga,“Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang, Pemuda bukan hanya menjadi pelaku penting membangun ketangguhan bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, tetapi juga menjadi tulang punggung untuk kejayaan bangsa sepanjang masa.” (sampangkab.go.id, 28 Oktober 2022).

Pemuda sebagai generasi yang diharapkan, tentu miris jika mencermati fakta buram yang terjadi pada pemuda jaman sekarang. Mirisnya, tidak sedikit pemuda terjerat bahaya narkoba, miras, tawuran dan pergaulan bebas. Jika fakta kelam demikian rupa melanda para generasi muda, alih-alih mereka dapat diharapkan menjadi generasi masa depan, untuk berpikir cemerlang pasti minus dari hal tersebut.

Karena dengan berpikir cemerlang, pemuda mampu menjadi generasi yang akan menjawab segenap persoalan dalam segala bidang yang terjadi di negeri ini. Yaitu dengan berpijak pada hukum yang adil dan mampu menyelesaikan masalah secara mendasar. Sebagaimana hukum-hukum yang lahir dari sang pencipta, Allah SWT.

Dengan demikian hendaknya pemerintah memiliki perhatian besar terhadap pembentukan generasi dan senantiasa memberikan perlindungan yang kondusif demi terbentuknya generasi berkualitas dengan pemikirannya yang cemerlang.

Oleh karena itu generasi muda akan lebih selektif dalam memilih tontonan dan hiburan dan tidak akan minus dari berpikir cemerlang. InsyaAllah.(**)

*Penulis : Pemerhati publik asal Sampang
([email protected])

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.