PortalMadura.Com, Sumenep – Pembentukan Pusat Studi ASEAN di Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai sangat penting untuk masyarakat Madura dalam menghadapi pasar bebas ASEAN yang akan diberlakukan 1 Januari 2016.
Kasubag Pemasyarakatan Ditjen kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, George Bisay Lekahena mengungkapkan, penelitian dan kajian terhadap potensi lokal sangat penting untuk dilakukan oleh perguruan
tinggi dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.
“Dari perguruan tinggi ini yang akan melahirkan konsep untuk pemasaran potensi lokal saat pasar bebas ASEAN itu. Selanjutnya, pemerintah daerah yang harus menindak lanjuti,” kata George saat berkunjung ke Unija Sumenep dalam rangka pembentukan Pusat Studi ASEAN, Selasa (14/4/2015).
Menurut dia, potensi yang dimiliki Pulau Garam Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep sudah layak untuk disandingkan pada pasar bebas ASEAN.
“Kalau SDM-nya sudah banyak yang mumpuni, asal mereka tetap di Madura. Tinggal bagaimana mengemas potensi yang ada,” katanya.
Ia mencontohkan, untuk produk lokal yang dihasilkan dari Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) perlu dilakukan penelitian dan kajian, sehingga produk lokal itu mampu bersaing di pasar bebas ASEAN.
“Agar bisa di pasarkan di tingkat ASEAN, produk lokal itu harus mempunyai rasa, bentuk dan kualitas yang bersertifikat standar ASEAN. Nah! ini yang perlu kajian dan penelitian dari perguruan tinggi,”
terangnya.
Untuk tenaga kerja, sambungnya, juga dibutuhkan sertifikat standar ASEAN dan kemampuan bahasa asing menjadi hal utama. “Jadi, agar tidak kalah saing pada pasar bebas ASEAN diterapkan, maka potensi yang kita miliki harus standar ASEAN,” tandasnya.(Hartono)