Hal-hal yang Boleh dan Dilarang Dilakukan Setelah Transfer Embrio Bayi Tabung

Avatar of PortalMadura.com
Hal-hal yang Boleh dan Dilarang Dilakukan Setelah Transfer Embrio Bayi Tabung
ilustrasi

PortalMadura.Com – Seorang istri yang menjalani bayi tabung disarankan untuk menjaga kondisinya secara fisik dan mental agar tidak mudah stres. Hal ini mulai dari tahap awal hingga akhir. Pasalnya, faktor pikiran dapat memengaruhi keberhasilan proses In Vitro Fertilization (IVF). Terutama saat embrio sudah dipindahkan kembali ke rahim istri yang menjalankan IVF. Transfer embrio merupakan langkah terakhir dalam proses bayi tabung.

Sebagaimana menurut spesialis fertilitas endokrinologi reproduksi di Miami, Florida, Dr.Carolina Sueldo, mengatakan bahwa transfer embrio merupakan prosedur sederhana yang tidak memerlukan anestesi apa pun.

“Embrio akan dimasukkan dalam kateter lunak dan ditempatkan di rongga rahim melalui serviks,”.

Keberhasilannya pun dapat bergantung pada embrio dan kemampuannya untuk menempel dalam rahim. Kemudian, pasien harus menunggu sekitar dua minggu untuk mengetahui apakah kehamilan berhasil terjadi. Dua minggu bisa dibilang waktu yang bikin was-was ya.

Sebagai ikhtiar, Anda dan pasangan perlu mengetahui hal apa saja yang boleh atau justru dilarang setelah transfer embrio. Apa saja?.

Berikut ini uraiannya:

Hal-hal yang boleh dilakukan:

Dengarkan Dokter dengan Seksama
Dokter mengetahui semua kondisi medis pasiennya. Mengikuti instruksinya adalah hal pertama yang perlu dilakukan. Semua obat yang telah diresepkan untuk pasien harus diminum secara teratur. Obat yang diberikan biasanya berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dan untuk melindungi lapisan rahim sehingga mengarah ke keberhasilan implantasi.

Konsumsi Asupan yang Sehat
Pasien harus melakukan diet sehat dan seimbang yang penuh dengan protein, serat dan sayuran. Sangat disarankan untuk menghindari makanan seperti ikan merkuri tinggi dan zat berbahaya lainnya seperti alkohol, kafein, dan nikotin. Jadikan bagan diet seolah-olah sedang hamil. Pasien juga dapat bertanya kepada dokter tentang vitamin apa saja atau suplemen lain yang harus dikonsumsi.

Jaga Kesehatan Mental
Seluruh proses perawatan bayi tabung membutuhkan banyak kesabaran dan kesehatan mental. Menjaga tingkat stres tetap rendah sangat dibutuhkan. Berlatih meditasi selama setidaknya satu jam akan membantu tetap tenang.

Mencari Bantuan dari yang Terdekat
Jika sedang cemas, pasien perlu mencari bantuan dari teman sebaya, keluarga dan terutama pasangan. Habiskan waktu berkualitas dengannya, seorang istri dapat merencanakan makan malam atau pergi menonton film bersama. Kelilingi diri dengan semua energi positif akan membantu lebih banyak.

Jangan Panik
Panik itu wajar terjadi dalam periode ini karena ada sedikit kemungkinan terjadinya bercak setelah transfer embrio. Cobalah tetap tenang dan segera beri tahu dokter tentang hal itu.

Baca Juga: Ilmuan : Bayi Tabung Marak, Hubungan Suami-Istri Hanya Hiburan

Hal-hal yang dilarang dilakukan:

Istirahat Berlebihan
Hal ini adalah mitos terbesar di antara pasangan bahwa setelah transfer embrio, pasangan wanita harus beristirahat total. Anda mungkin berpikir bahwa beristirahat tidak akan menghambat proses implantasi. Salah. Bahkan ada efek sebaliknya, maka biasanya seorang istri dianjurkan beristirahat hanya saat dibutuhkan.

Menahan Diri dari Olahraga
Setelah transfer embrio, pasien dapat melakukan olahraga normal tetapi jangan berlebihan karena indung telur relatif lunak pada tahap ini. Olahraga terlalu berat juga dapat merusak lapisan rahim. Beberapa dokter juga menyarankan untuk menahan diri dari hubungan bercinta.

Hindari Suhu Ekstrem
Dalam rentang waktu dua minggu itu, akan lebih baik jika pasien tidak berenang di panas terik karena mengubah suhu tubuh dan rentan terhadap infeksi. Hindari juga kolam air panas, sauna, yoga panas karena akan meningkatkan suhu tubuh.

Terlalu Berharap
Dapat dimengerti bahwa seorang istri telah menempuh perjalanan panjang melalui perawatan bayi tabung. Setelah transfer embrio, ibaratnya hanya selangkah di belakang impian untuk menjadi orang tua. Akan tetapi, di sini Anda harus mencoba bersikap netral.

Jangan terlalu banyak berharap dan juga jangan terlalu pesimis. Jalan yang sulit sering kali mengarah ke tujuan yang indah. Untuk itu, ambil napas dalam-dalam dan berpikirlah secara positif.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.