Hama Tikus Serang Lahan Pertanian di Sampang

Avatar of PortalMadura.com
Hama Tikus Serang Lahan Pertanian di Sampang
Salah satu warga menunjukkan tanaman singkong yang dirusak hama timus (Rafi @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, ‘menyerang' tanaman pangan di lahan pertanian Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

“Setiap tahun, pasti terjadi serangan hama. Petani banyak yang kurang memahami cara mengusir,” kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sampang, Hendra, Jumat (26/11/2021).

Menurutnya, berbeda dengan petani luar Madura yang dapat melakukan pembasmian hama tikus secara mandiri. Petani Sampang justru kesulitan mengatasi.

Berbagai jenis tanaman menjadi sasaran hama tikus, seperti singkong, jagung, kacang hijau, ketela, bibit padi dan umbi-umbian lainnya.

“Kerusakan tanaman di Dusun Bendungan, Desa Jungkarang, diperkiraan mencapai 10 hektar lahan yang diserang hama tikus. Setiap tahun, warga resah karena terancam gagal cocok tanam,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono menyampaikan, masyarakat akan dibantu dalam pengendalian hama tikus melalui obat.

Pihaknya mengakui ada beberapa laporan yang diterima pada kasus hama tikus tersebut, di antaranya dari wilayah Kecamatan Jrengik, Camplong dan Robatal.

“Sepanjang mendapat laporan, kami akan menyebarkan obat untuk membasmi hama tikus pada lahan pertanian milik warga,” terangnya.

Menurut Suyono, obat hama tikus yang tersedia cukup untuk melindungi lahan pertanian pada musim tanam di daerah Sampang. Penggunaan obat hama tikus butuh sekitar satu sampai dua kilogram obat per hektar lahan.

“Jumlah tonase obat kami tidak hafal. Tahun lalu, mencapai dua ton obat milik dinas pertanian,” sebutnya.

Petani dapat menggunakan bambu yang dipotong-potong untuk diberi obat. “Tikus pasti melewati dan langsung makan,” katanya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.