PortalMadura.Com, Jakarta – Hamil kosong atau blighted ovum adalah kondisi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan menempel di dinding rahim tidak berkembang menjadi embrio. Meskipun hormon kehamilan tetap diproduksi, perkembangan embrio tidak terjadi, sehingga tubuh pada akhirnya akan menghentikan proses kehamilan secara alami. Penyebab utama kondisi ini biasanya terkait kelainan kromosom, namun faktor-faktor lain seperti infeksi, masalah hormon, dan gangguan pada rahim juga dapat meningkatkan risiko.
Gejala hamil kosong pada awalnya mirip dengan kehamilan biasa, seperti hasil tes positif dan terlambat menstruasi. Namun, tanda-tanda keguguran seperti kram ringan, pendarahan ringan, atau menstruasi yang lebih berat dari biasanya dapat muncul kemudian. Meskipun begitu, tidak semua pendarahan di trimester pertama berarti keguguran. Pemeriksaan dokter sangat penting untuk memastikan kondisi tersebut.
Hamil kosong bisa bertahan beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung individu. Dalam beberapa kasus, keguguran terjadi secara alami tanpa disadari, terutama jika hanya terdeteksi saat melakukan pemeriksaan USG. Hamil kosong tanpa pendarahan disebut missed miscarriage, dan sering kali memerlukan tindakan medis untuk mengeluarkan sisa konsepsi, seperti pemberian obat atau prosedur kuret.
Tidak semua hamil kosong memerlukan kuret. Dalam beberapa kasus, tubuh mampu mengeluarkan sisa kehamilan secara alami. Namun, dokter mungkin menyarankan beberapa opsi lain seperti pemberian obat-obatan atau prosedur dilatasi dan kuretase untuk membersihkan rahim. Setelahnya, wanita disarankan menunggu 1-2 siklus menstruasi sebelum mencoba hamil kembali. Keguguran adalah pengalaman berat, dan dukungan emosional serta fisik sangat penting dalam proses pemulihan.