PortalMadura.Com, Sampang – Kasus pasung di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tahun 2016 mencapai 119 penderita. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup tajam dibading tahun sebelumnya yang hanya 64 kasus.
Kabid Sosial, Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang, Syamsul Arifin mengaku, jumlah kasus pasung meningkat hampir dua kali lipat jika di banding tahun 2015.
“Kasus pasung ini meningkat, bukan karena banyak kasus baru, tapi yang sudah sembuh ada yang kembali kambuh,” terang Syamsul Arifin, Senin (2/5/2016).
Dengan kenyataan ini, pihaknya pesimis, jika pada tahun 2017, target pemerintah “Indonesia bebas pasung” dapat terwujud.
Hal itu, disebabkan karena rata-rata keluarga korban yang mengidap gangguan jiwa enggan merujuk ke rumah sakit lantaran faktor ekonomi.
“Kalau hasil di lapangan, pemasungan ini kebanyakan dilakukan oleh keluarga yang tidak mampu. Karena biaya untuk ke rumah sakit tidak ada, dari pada dilepas terus mengamuk,” terangnya.
Syamsul Arifin mengatakan, untuk menyadarkan masyarakat, pihaknya terus melakukan sosialisai dan pengobatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Meski begitu, langkah tersebut belum maksimal, lantaran terkendala anggaran minim.
Untuk tahun 2016, Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang, hanya mendapat anggaran sebesar Rp150 juta, untuk mewujudkan bebas pasung.
“Obat-obatannya dari Dinas Kesehatan. Kalau kita (Dinsosnakertrans) anggarannya sekitar Rp150 juta, itu untuk semuanya, dari sosialisasi dan lain-lain,” pungkasnya.(lora/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
