PortalMadura.Com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan pagi ini masih belum beranjak dari zona merah dengan pelemahan 29,334 poin (0,47 persen) ke level 6.240,858.
Pelemahan ini juga serempak dengan melemahnya bursa saham Asia seperti Nikkei 225 yang melemah 224 poin ke level 21.378,211 serta Hang Seng yang turun 236 poin ke level 28.766. Sementara Indeks Komposit Shanghai juga terkoreksi 17,04 poin ke 2.876,720. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (9/5/2019).
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan pelemahan akan terus terjadi sambil menunggu keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor produk asal China dari 10 persen menjadi 25 persen pada Jumat esok.
Edwin mengatakan ketidakpastian mengenai hasil dari Trade Talk antara AS dan China menjadikan Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup, sementara Indeks Nasdaq masih ditutup turun ditengah naiknya harga minyak mentah sebagai dampak turunnya tingkat inventori.
“Sementara itu, pagi ini Bursa Asia masih dibuka melemah sehingga berpotensi membawa dampak negatif bagi Bursa Indonesia yang diperkirakan sebenarnya berpeluang rebound terbatas,” jelas Edwin kepada Anadolu Agency, Kamis.
Dia menjelaskan faktor yang menyebabkan IHSG melemah selain karena rencana kenaikan tarif impor barang asal China ke AS, juga karena rilis pertumbuhan ekonomi triwulan I yang tidak sesuai ekspektasi, serta mengecewakannya kinerja keuangan emiten.
“Mungkin IHSG ada peluang naik setelah pengumuman hasil real count pemilu 22 Mei nanti, tetapi hanya kenaikan singkat,” prediksi dia.
Edwin menambahkan selama menanti tanggal 22 Mei, IHSG kemungkinan masih terus tertekan. Momentum terdekat yang akan menentukan kinerja IHSG adalah pada Jumat esok menanti realisasi kebijakan tarif baru Trump terhadap produk China.
“Kalau Trump jadi naikkan tarif impor, IHSG akan semakin tertekan,” imbuh Edwin.