PortalMadura.Com, Pamekasan – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendesak pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar. Hal ini, seiring dengan kenaikan beras yang dinilai cukup tinggi.
Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan, H. Nasir, mengatakan naiknya harga beras telah dikeluhan oleh masyarakat.
“Dua pekan terakhir ini, msayarakat mengeluh karena harga beras mengalami kenaikan hingga 20 persen,” jelasnya, Kamis (18/1/2018).
Pemerintah daerah dinilai penting untuk mengambil langkah-langkah guna menekan harga beras.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, Bmabang Edy Suprapto menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan alur distribusi beras tidak lancar dan belum masuk musim panen.
Selain itu, ia juga mengatakan kenaikan harga beras disebabkan distribusi rastra yang tidak lancar. “Sekarang ini kan belum musim panen. jadi, harga beras memang naik,” paparnya.
Jenis beras medium mengalami kenaikan rata-rata Rp.1.200 per kg. Kenaikan harga beras tersebut diperkirakan berlangsung hingga awal Februari.
“Kalau sudah Februari itu nanti akan masuk musim panen. Jadi diperkirakan harga beras akan stabil,” katanya.
Ia berjanji dalam waktu dekat segera menggelar operasi pasar di wilayah Kabupaten Pamekasan. (Hasibuddin/Nanik)