PortalMadura.Com, Jakarta – Harga Minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Februari 2019 mencapai USD61,31 per barel atau naik sebesar USD 4,76 per barel dari USD 56,55 per barel pada Januari 2019, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan secara umum, kenaikan ICP dilatarbelakangi oleh kenaikan harga minyak mentah dunia.
ICP Februari 2019 dipengaruhi harga minyak Dated Brent, WTI (Nymex), Basket OPEC dan Brent (ICE) yang mengalami peningkatan dibanding bulan Januari 2019.
Dated Brent, misalnya naik sebesar USD4,57 per barel dari USD59,46 per barel menjadi USD 64,03 per barel. WTI (Nymex) jadi USD 54,98/barel (naik USD 3,43/barel), Basket OPEC USD 54,98/barel (63,75/barel) dan Brent (ICE) jadi 64,43/barel (USD 4,19/barel).
“Ada juga sinyalemen positif yang menandai akan segera berakhirnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, itu juga memengaruhi ICP,” ujar Agung dalam siaran persnya. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (10/3/2019).
Menurut Agung, sebab lain adalah kepatuhan yang tinggi Negara-negara OPEC dan beberapa Negara Non-OPEC dalam mengimplementasikan pengurangan produksi minyak mentah.
Berdasarkan publikasi OPEC pasokan mentah global pada Januari 2018 turun sebesar 1,03 juta bph dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 99,32 juta barel per hari (bph), jelas Agung.
Sementara, pasokan minyak mentah OPEC pada Januari 2018 turun sebesar 797 ribu bph dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 30,806 juta bph.
Menurut Agung, ada juga peningkatan permintaan produk minyak mentah dari India dan China. Negara ini membutuhkan minyak dalam jumlah besar sebagai kebijakan stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Negara.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
