Harga Tembakau Tak Sesuai Janji Politik Berbaur, Massa Demo Rumah Dinas Bupati Pamekasan

Avatar of PortalMadura.com
Harga Tembakau Tak Sesuai Janji Politik Berbaur, Massa Demo Rumah Dinas Bupati Pamekasan
Massa yang terdiri dari mahasiswa dan petani tembakau di Kabupaten Pamekasan melakukan demo di Jalan Kabupaten yang merupakan rumah dinas Bupati, Baddrut Tamam, Senin (9/9/2019), (Foto: Marzukiy)

PortalMadura.Com, – Gabungan massa yang terdiri dari mahasiswa dan petani tembakau di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ngeluruk Pendopo Agung Ronggosukowati, di Jalan Kabupaten yang merupakan rumah dinas Bupati, Baddrut Tamam, Senin (9/9/2019).

Massa meminta pertanggungjawaban janji politik Bupati dan Wakil , Baddrut Tamam-Raja'e (Berbaur), tentang mahal. Sementara kenyataannya di lapangan, saat ini harga tembakau sangat murah, tidak sesuai dengan janji Berbaur dalam debat pilkada tahun 2018.

Massa berangkat dari monumen Arek Lancor menuju rumah dinas Bupati di Jalan Kabupaten dengan berjalan kaki, ada sebagian massa yang mengendarai sepeda motor. Terdapat dua sound system besar yang digunakan pada aksi gabungan tersebut.

“Kami minta Bupati mempertanggungjawabkan atas janji politiknya saat nyalon. Karena sekarang harga tembakau di lapangan sangat murah. Sehingga Bupati tidak hanya pintar beretorika dan selfie saja,” kata salah satu orator aksi, Iklal, saat menyampaikan aspirasinya.

Faisal, orator aksi lain menyampaikan, pemerintah daerah harus serius mengawal tata niaga tembakau yang selalu menjadi persoalan setiap tahun dengan membuang Peraturan Daerah (Perda) yang tidak berpihak kepada petani tembakau.

“Segala persoalan yang tidak berpihak kepada petani harus dibuang. Karena tujuan utama kita adalah menyejahterakan petani tembakau yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” tandasnya.

Dia meminta Bupati melakukan sesuatu yang konkret dalam mencari solusi murahnya harga tembakau. Karena ironisnya, sampai sekarang masih ada pabrikan yang hanya membeli tembakau mitranya saja, tidak membeli milik petani secara umum. Bahkan, ada pula gudang yang belum melakukan pembelian.

Setelah massa meminta Bupati keluar untuk menemuinya, Bupati, Wakil Bupati dan Dinas Perdagangan (Disperindag) akhirnya keluar menemui peserta aksi dengan berjalan kaki dari dalam rumah dinas menuju pintu keluar sisi timur lapangan Pendopo Ronggosukowati.

Di hadapan massa, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mengaku sudah bertemu dengan sembilan pabrikan dan sepakat menetapkan harga minimal dan harga maksimal tembakau tahun 2019. Tujuannya tidak ada lain adalah untuk kesejahteraan petani tembakau.

“Kita akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mahasiswa dan bersama stakeholder di Kabupaten Pamekasan untuk kemudian mengkaji dan menelaah bersama kemungkinan perda tentang tata niaga tembakau bisa diubah,” jawabnya.

Terkait janji politik Berbaur, lanjut dia, pemerintah kabupaten telah berikhtiar menetapkan harga minimal dan maksimal dengan kategorisasi harga tembakau jenis sawah, tegalan dan tembakau gunung. Hal tersebut sudah disetujui oleh pihak pabrikan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.