Hari Pers, Achsanul Qosasi Pukau 200 Peserta Dialog Inspiratif

Avatar of PortalMadura.Com
dok. Achsanul Qosasi
dok. Achsanul Qosasi

PortalMadura.Com, mampu memukau sedikitnya 200 peserta dialog inspiratif yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia () Sumenep, Madura, Jawa Timur, disalah satu hotel Jalan Trunojoyo, Sumenep, Senin (23/2/2015).

Rangkaian kegiatan hari pers nasional (HPN) 2015 dan HUT PWI ke 69 itu, bertajuk “Raih Cita Setinggi Langit : Yakin Usaha Sampai”.

Pria kelahiran Sumenep yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengupas tuntas soal kehidupan orang Madura dari semua sisi, sehingga mampu mengantarkan pada kehidupan yang sukses.

“Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, orang Madura telah diajarkan keharmonisan, “Pa' kopa' eling, elingnga sakoranji”. Kalimat ini mengingatkan bahwa betapa pentingnya sebuah kesadaran untuk menuntut ilmu,” ujar Achsanul diawal penyampaiannya.

Dalam hal ini, katanya, peran orang tua sangat penting dan digambarkan dalam sebuah kalimat yang sering disampaikan orang Madura, “eppa'na olle paparing”, (bapak mendapatkan anugerah). Dan anugerah tersebut merupakan kegembiraan, kebahagiaan, dan kebanggaan bagi bapak karena sang anak telah mampu menyerap dan menguasai ilmu.

Buah dari ilmu, akan menghasilkan nilai, seperti nilai agama. Menurut dia, kebutuhan spiritual sama pentingnya dengan kebutuhan material. Dengan demikian akan tercipta kehidupan yang serasi, seimbang, dan harmonis.

Ia menjelaskan, orang Madura telah berbekal nilai etika dan moralitas yang tinggi. Gambaran itu ada dalam puisi “Pa' kopa' eling, elingnga sakoranji”. Hal ini adalah hendaknya ilmu yang dimiliki tidak disalahgunakan dan benar-benar diamalkan, karena ilmu mempunyai dua sisi dimensi, yaitu kebaikan dan kejahatan.

Ilmu, menurut dia, akan menjadi suatu bencana apabila dipergunakan oleh orang-orang yang mempunyai moral rendah dan tidak bertanggung jawab.

Sebaliknya ilmu akan mendatangkan manfaat serta kemaslahatan bagi umat manusia apabila berada di tangan-tangan manusia yang mempunyai moralitas tinggi.

“Hal tersebut dapat disimak pada bait, “e cocco' dhangdhang pote keba mole, e cocco' dhangdhang celleng keba maleng” (di patuk elang putih di bawa pulang, di patuk elang hitam dibawa pencuri),” urainya.

Ia juga mengupas soal fakta perjuangan dalam sejarah, perjuangan santri, fakta melawan ketidak adilan, dan fakta perjuangan martabat,.

Nara sumber kedua, yakni Ketua PWI Jawa Timur, Ahmad Munir. Kedua tokoh tersebut dijadikan tokoh inspirator dan mendapat anugerah dari PWI Sumenep.

Acara ini dihadiri jajaran Forpimda Sumenep, dan SKPD. Sedangkan Mahasiswa dan siswa serta tokoh pemuda lainnya sebagai peserta. (Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.