Haruskah Ibu Rumah Tangga Punya Asuransi? Ini Penjelasannya

Avatar of PortalMadura.com
Haruskah-Ibu-Rumah-Tangga-Punya-Asuransi-Ini-Penjelasannya
Ilustrasi (pixabay.com)

PortalMadura.Com – Peran pastinya sangat besar dalam suatu keluarga. Tidak hanya mengurus kebersihan rumah, ia juga harus pintar memasak, menjadi guru dari anak-anak, merawat anggota keluarga, sampai dengan menjadi menteri keuangan di rumah sendiri.

Dengan kata lain, di antara sejumlah tugas yang ia harus lakukan, ibu rumah tangga atau istri juga sangat berperan dalam mengelola keuangan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, memiliki asuransi adalah hal yang perlu dilakukan agar selalu terlindungi kehidupannya.

Sebagian istri beruntung mempunyai suami yang dalam pekerjaannya bisa mendapatkan fasilitas asuransikesehatan dan mampu menanggung istri dan anaknya. Tapi bagaimana jika fasilitas ini tidak ada?.

Dilansir PortalMadura.Com, Jumat (23/7/2021) dari laman Idntimes.com, simak tips dari Perencana Keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal Aulia Akbar berikut ini agar istri bisa tahu pentingnya :

Risiko Tetap Ada

Risiko akan jatuh sakit tentu saja ada, dan seperti yang telah disampaikan dalam riset Lifepal terpisah, biaya medis akan terus mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu.

Oleh karenanya, bisa akan sangat membebani apabila seorang ibu jatuh sakit dan harus menjalani rawat jalan sementara tidak memiliki jaminan kesehatan. Apalagi, di samping biaya berobat yang tidak murah, masih ada kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi.

Keadaan darurat ini bahkan tidak jarang membuat orang harus mencairkan investasi atau aset jika biaya berobat di rumah sakit ternyata melampaui batas kemampuan. Oleh karenanya perlu untuk mempertimbangkan memiliki asuransi.

BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan

BPJS Kesehatan dan asuransikesehatan sama-sama bisa membantu meringankan biaya pengobatan. Namun, mana yang lebih baik, BPJS Kesehatan atau asuransikesehatan?.

Menurut Aulia, keduanya bisa saling melengkapi. Masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda, namun tujuannya adalah satu yaitu untuk membantu mengamankan dari risiko finansial ketika Anda jatuh sakit.

Ia menambahkan bahwa BPJS Kesehatan tidak mengenal pre-existing condition dan hampir semua penyakit bisa ditanggung di jaminan kesehatan itu. Namun untuk berobat ke dokter spesialis dengan BPJS Kesehatan, maka pasien harus mendapat rujukan dari dokter umum.

“Bila Anda memiliki budget terbatas, ada baiknya ibu rumah tangga (memiliki) asuransirawat inap dan BPJS Kesehatan. Hal itu disebabkan biaya rawat inap yang mahal, sementara untuk rawat jalan, manfaatkan saja BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Apakah Butuh Asuransi Jiwa?

Asuransi jiwa lebih ditujukan untuk pencari nafkah karena fungsinya adalah memitigasi risiko hilangnya pendapatan jika kepala keluarga kehilangan kemampuan untuk mencari nafkah, sebut saja karena kehilangan fungsi anggota tubuh maupun meninggal dunia.

Jika diperlukan asuransitambahan, adalah asuransipenyakit kritis. Santunan tunai diberikan saat nasabah terdiagnosis salah satu dari beberapa jenis penyakit kritis yang ditanggung oleh polis.

Dari bentuknya, asuransikritis dibagi menjadi dua yaitu asuransipenyakit kritis murni atau yang hanya berfokus pada asuransipenyakit kritis saja, dan satu lagi berbentuk rider atau pelengkap.

Jika asuransikritis tersebut berbentuk rider, nasabah harus terlebih dahulu tergabung dalam polis asuransikesehatan atau jiwa, sebagai asuransiutama sebelum membeli polis tambahan penyakit kritis.

“Itulah hal-hal yang harus diperhatikan terkait asuransiyang pas untuk ibu rumah tangga,” katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.