Hati-hati, Ini 7 Gejala Awal Prediabetes Paling Umum

Avatar of PortalMadura.com
Hati-hati, Ini 7 Gejala Awal Prediabetes Paling Umum
Hati-hati, Ini 7 Gejala Awal Prediabetes Paling Umum

PortalMadura.com-Pradiabetes adalah tahap awal sebelum berkembang menjadi melitus (DM). Meski tidak tergolong diabetes, namun tidak boleh dianggap enteng.

Ada beberapa gejala awal pradiabetes yang harus diwaspadai sebelum kondisi berkembang menjadi diabetes.

Dengan mengetahui tanda-tanda awal pradiabetes ini, Anda bisa segera mengambil tindakan sebelum kondisinya menjadi serius.

Apa Itu ?

Hati-hati, Ini 7 Gejala Awal Prediabetes Paling Umum

 

Menurut dokter Dante Saksono di forum tersebut, prediabetes adalah kondisi di mana gula darah dalam tubuh melebihi batas normal. Namun, keadaan kadar gula darah dianggap tidak terlalu tinggi untuk disebut diabetes.

Kadar gula darah normal berada di bawah 100 mg/dL, sedangkan penderita pradiabetes berada pada kisaran 100-124 mg/dL dan penderita diabetes berada di atas 125 mg/dL.

Pradiabetes termasuk dalam kategori penyakit serius yang jika diabaikan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang.

Gejala Awal Prediabetes

Gejala awal pradiabetes tidak terlalu jelas. Namun, pasien dapat merasakan beberapa tanda fisik yang paling umum.

1. Akantosis nigrikans

Acanthosis nigricans adalah kondisi di mana kulit menjadi gelap di lipatan tubuh dan kerutan. Yang paling terlihat adalah bagian belakang leher.

Jika Anda memiliki garis hitam di leher tetapi tidak berbukit, berarti insulin dalam tubuh Anda tidak bekerja secara optimal.

2. Sering haus

Mengutip dari laman Mayoclinic, gejala prediabetes lainnya adalah sering merasa haus. Rasa haus yang berlebihan pada penderita pradiabetes berbeda dengan rasa haus pada orang yang mengalami dehidrasi atau cuaca panas.

Karena pada tubuh manusia pra-diabetes, setelah asupan cairan tubuh masuk ke ginjal, urin akan terus diproduksi untuk mengeluarkan kelebihan glukosa.

3. Sering buang air kecil

Selain terus-menerus merasa haus, penderita pradiabetes meminum air minum yang tidak dapat menyerap glukosa sehingga proses ginjal hanya berfokus pada pembuangan kelebihan glukosa.

Efeknya, tubuh dipaksa mengirimkan sinyal ke otak berupa rasa haus yang berlebihan dan frekuensi buang air kecil meningkat, yakni bisa melebihi 5 liter urine per hari.

4. Mudah lapar

Pada orang dengan pradiabetes, tubuhnya tidak dapat memproduksi dan menggunakan insulin secara memadai. Oleh karena itu, glukosa dari makanan tetap berada di dalam darah.

Glukosa juga tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga pasokan energi tubuh menjadi kosong. Dalam kondisi ini, sel-sel dalam tubuh secara terus-menerus mengirimkan sinyal lapar ke otak.

5. Luka tak kunjung sembuh

Luka yang tidak kunjung sembuh merupakan salah satu gejala pradiabetes. Hal ini karena kadar gula darah dalam tubuh pasien lebih tinggi dari kisaran normal.

Gula darah yang tinggi membuat tubuh tidak mampu melawan bakteri pada luka. Akibatnya, luka semakin parah dan berpotensi melebar.

6. Penglihatan buram

Efek lain dari kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan bentuk lensa mata, yang dapat membuat penglihatan buram atau keruh.

Pembuluh darah di saluran mata juga bisa menyempit, membuat mata kekurangan nutrisi.

7. Sering kesemutan

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf perifer yang ditandai dengan kesemutan, mati rasa, kesemutan dan sensasi terbakar.

Gula darah tinggi dapat mencegah sel-sel saraf mengirimkan oksigen dan nutrisi ke dinding pembuluh darah, sehingga mengganggu fungsinya.

Gejala lain prediabetes

Gejala lain yang sering terjadi pada pradiabetes dan diabetes antara lain penurunan berat badan yang cepat, kaki hitam, keputihan pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.

Gejala ini disebabkan oleh penumpukan lemak di pembuluh darah yang tidak dapat ditangani oleh insulin. Penumpukan ini bisa menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh.

Cara Mengetahui Terkena Prediabetes

Selain itu, dokter Dante menyarankan bagaimana menilai apakah Anda pra-diabetes, yaitu Anda perlu memeriksakan diri ke dokter secara langsung.

Deteksi dini diabetes cocok untuk orang dengan riwayat:

  • Riwayat keluarga diabetes
  • Usia lebih dari 30 tahun
  • memiliki kebiasaan merokok dan minum
  • Kegemukan
  • Sedikit olahraga atau aktivitas fisik
  • Menderita tekanan darah tinggi, PCOS, sleep apnea, kolesterol tinggi
  • Diabetes gestasional selama kehamilan

Skrining untuk pra-diabetes umumnya melibatkan beberapa tes medis, seperti tes glukosa darah puasa, toleransi glukosa oral, tes HbA1c, estimasi gula darah rata-rata, dll.

Ini adalah gejala awal pradiabetes yang harus diwaspadai. Seiring dengan pemeriksaan, jangan lupa untuk menerapkan gaya hidup sehat dan berolahraga secara teratur.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.