Hingga 9 Februari Korban Tewas Gempar Turki 19.300 Jiwa

Avatar of PortalMadura.com
Warga sipil mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023.
Warga sipil mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023.

PortalMadura.com-Korban tewas akibat di Turki dan Suriah terus bertambah hingga melampaui 19.300 pada Kamis (2/9/2023).

Di satu sisi, tim penyelamat terus berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Beberapa penyelamatan ajaib telah disemangati di tengah arus berita buruk yang terus-menerus menyusul gempa berkekuatan 7,9 pada Senin (6/2/2023).

Namun, kondisi yang sangat dingin dan sulitnya proses evakuasi para penyintas terus memudarkan harapan. Sementara itu, ribuan penyintas masih menunggu makanan, air, dan selimut di tengah suhu musim dingin yang sangat dingin. Mereka tidak punya tempat untuk kembali karena rumah mereka telah hancur.

The Associated Press melaporkan, Di kota Antakya, Turki, puluhan orang berebut meminta bantuan di depan sebuah truk yang membagikan jaket dan perbekalan lainnya kepada anak-anak.

Ahmet Tokgoz, salah satu korban selamat, meminta pemerintah mengevakuasi warga dari daerah bencana.

Puluhan ribu orang yang kehilangan rumah saat ini berlindung di tenda, stadion, dan tempat penampungan darurat lainnya. Beberapa orang terpaksa menghabiskan malam di luar rumah sejak Senin.

“Apalagi dalam cuaca dingin seperti ini, tidak mungkin tinggal di sini. Orang-orang berkumpul di sekitar api unggun” kata Tokgoz.

Namun, Tokgoz mengatakan api unggun itu hanya menghangatkan segelintir orang yang mendapatkannya.

“Jika tidak mati karena terjebak di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena kedinginan,” ungkap Tokgoz.

Di tempat lain, truk pertama bantuan PBB ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak tiba Kamis pagi.

Beberapa organisasi bantuan yang lebih kecil sebenarnya telah mengirim bantuan ke sana.

Namun, hanya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diberi wewenang untuk mengirimkan bantuan melalui penyeberangan tersebut, dan jalan yang rusak sejauh ini telah menghambat distribusi tersebut.

Suhu musim dingin, jalan yang rusak, dan bandara yang rusak akibat gempa telah menghambat upaya bantuan di wilayah yang dilanda gempa di Suriah.

Selain itu, perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah telah membuat jutaan pengungsi masih bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Risklayer, yang menggambarkan dirinya sebagai perusahaan risiko bencana kolaboratif dan independen di Jerman dan Australia, men-tweet pada Rabu (2 Agustus 2023) bahwa mereka memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah bisa mencapai 45.000.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.