PortalMadura.Com, Sumenep – Perwakilan Liaison officer (LO) yang terlibat langsung pada kegiatan FKMA ke V yang digelar selama 5 hari di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur meminta Bupati setempat turun tangan.
Hari ini, Senin (5/11/2018) secara resmi mereka meminta kesediaan Bupati Sumenep, A Busyro Karim menjadwalkan pertemuan bersama LO. Sedangkan pihak LO mengajukan hari Rabu (7/11/2018) dalam kemasan audensi.
Permintaan audensi tersebut terkait dengan kesejehteraan para LO FKMA yang masih menimbulkan polemik dikalangan mereka. “Hingga hari ini, masih menimbulkan polemik. Bapak Bupati harus tahu persoalan yang sebenarnya,” terang salah satu LO FKMA, Ach. Choirul.
Dalam surat yang mengatasnamakan perwakilan LO pada FKMA tersebut mengajukan jadwal pada pukul 09.00 WIB, Rabu (7/11/2018) bertempat di Kantor Bupati Sumenep.
“Semoga Bapak Bupati berkenan bertemu kami agar polemik ini cepat clear,” ucapnya.
Baca Juga : FKMA Rugikan Warga, 2 Kamar Penginapan Raja Poleang Moronene Tak Dibayar Pemda Sumenep
Sejumlah Event Organizer (EO) dan Liaison officer (LO) pada Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-Asia Tenggara (FKMA) ke V tahun 2018 mengeluhkan honor yang dinilainya sangat tidak layak, yakni Rp250 ribu per orang selama kegiatan FKMA berlangsung.
Even yang digelar Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN) kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep itu, berlangsung dari tanggal 27 sampai tanggal 31 Oktober 2018.(Hartono)