Hukum Salat Tahajud Setelah Witir

Avatar of PortalMadura.com
Hukum Salat Tahajud Setelah Witir
ilustrasi

PortalMadura.Com – Pada umumnya umat muslim mengerjakan salat langsung setelah tarawih. Tapi tidak sedikit juga sebagian orang yang tidak melakukannya berjemaah melainkan salat witir sendiri di rumah. Pelaksanaannya macam-macam, yang paling sering di sepertiga malam menjelang sahur.

Namun yang masih menjadi perdebatan yaitu banyak orang yang mengatakan bahwa tidak ada salat lain setelah witir. Sehingga, bagi seseorang yang sudah mengerjakan salat witir berjemaah biasanya ragu untuk menunaikan menjelang sahur. Karena, salat witir merupakan penutup dari salat malam.

Lantas, sebenarnya bolehkah mengerjakan salat ?.

Witir merupakan penutup bagi salat malam lainnya. Artinya, witir sebaiknya dilaksanakan paling akhir. Jadi, waktu pelaksanaannya pun sangat longgar, mulai setelah isya sampai menjelang subuh, sesuai dengan hadis Rasulullah, “Kerjakanlah salat witir sebagai akhir dari salat kalian di malam hari“.

Tapi, jika khawatir tidak bangun di sepertiga malam terakhir, maka salat witir boleh dikerjakan setelah isya, atau tarawih di bulan Ramadan. Lalu, bolehkah seseorang menjalankan salat tahajud saat terbangun di sepertiga malam terakhir?.

Nabi Muhammad memang menganjurkan agar salat witir salat terakhir di malam hari. Tetapi, ini hanya anjuran. Karena itu, tidak mengapa bila setelah tarawih dan witir, Anda masih ingin melakukan mengerjakan salat tahajud. Jadi, Anda tidak perlu mengulangi salat witir lagi,” kata Quraish Shihab.

Senada dengan Quraish Shihab, Ustaz Adi Hidayat juga berpendapat salat tahajud setelah witir diperbolehkan. Namun, hal itu bukanlah perkara yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. “Salat tahajud setelah witir boleh saja dilakukan. Misal, Anda sudah mengerjakan witir berjemaah, kemudian sengaja bangun malam untuk tahajud, tidak ada masalah. Hanya saja, yang demikian itu bukan perkara yang sangat dianjurkan,” terangnya.

Ustaz Adi Hidayat menambahkan, salat tarawih dan witir di bulan Ramadan merupakan sarana latihan salat malam yang diawalkan waktunya. “Rasulullah tidak mencontohkan salat tahajud setelah witir karena takut memberatkan. Kapan Anda tidur dan sahur kalau masih tahajud lagi?. Jadi, sejumlah ulama bersepakat keadaan yang semacam ini kondisional saja,” sambung dia.

Jika seseorang terbangun dan tidak memiliki kegiatan lain di malam hari, boleh saja dia tahajud. Tapi kalau menyengaja melakukannya memang tidak ada larangan. Hanya khawatir memberatkan. “Rasulullah tidak suka banyak-banyak beramal lelah, kemudian tidak dilakukan lagi. Lebih baik sedikit tapi istikamah,” tegas Ustaz Adi Hidayat.

Kemudian, apakah setelah mengerjakan salat tahajud harus witir lagi?.

Jawabannya tidak, sesuai dengan hadis yang menggambarkan perilaku Rasulullah. “Ada hadis berbunyi, tidak ada dua witir dalam satu malam. Jadi, setelah tahajud tidak perlu witir lagi kalau tadi sudah dilakukan setelah tarawih,” terang Ustaz Adi Hidayat.

Tapi, ada juga ulama yang berpendapat boleh witir lagi jika salat tahajud dikerjakan setelah bangun dari tidur. Hal itu juga sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah. “Jadi, mau witir boleh. Tidak juga tidak apa-apa,” tegas dia. Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.