PortalMadura.Com, Sumenep – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep, Madura, Jawa Timur masih mempunyai beban hutang mencapai Rp 11 miliar. Hutang tersebut awalnya hanya sebesar Rp 3,1 miliar tahun 1992, saat ini beranak pinak hingga mencapai Rp 11 miliar.
“Kami juga tidak tahu cara menghitungnya hutang non pokok itu, kok bisa hutang semakin hari semakin bertambah. Istilahnya, hutang kami beranak pinak. Padahal hutang pokok sudah dilunasi kepada kementerian keuangan. Hanya tinggal hutang non pokonya saja yang belum kami lunasi,” terang Ir. Sih Purwadiyanto, Direktur PDAM Sumenep, Rabu (18/6/2014).
Namun pihaknya tetap optimis bisa melunasi hutang yang sangat besar tersebut. Pihak PDAM akan berkordinasi dengan Kementerian Keuangan, untuk membicarakan hutang yang semakin hari terus bertambah.
“Kami masih menunggu informasi dari Kementerian Keuangan. Sehingga hutang PDAM tidak semakin bertambah besar,” ujarnya.
Upaya lain yang akan dilakukan agar PDAM tetap sehat yakni dengan cara melakukan pengawasan ekstra ketat pada pelanggan, agar tidak terjadi pencurian air. Disamping itu, pihaknya akan mengoptimalkan kinerja petugasnya, serta akan melakukan perbaikan pipa transmisi yang banyak mengalami kebocoran.
“Banyak yang akan kami lakukan untuk menyehatkan kondisi PDAM, antara lain menambah cakupan layanan dan perbaikan pipa transmisi peninggalan Belanda yang banyak mengalami kebocoran,” terangnya. (dien/htn)