PortalMadura.Com, Jakarta – Indonesia akan membangun hunian baru untuk warga Kota Palu yang baru karena hunian lama tidak bisa ditinggali akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada September lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini sedang melakukan penelitian terhadap kondisi geologi di wilayah Palu tersebut dibantu dari tim yang berasal dari Jepang. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (16/10/2018).
Dia juga mengatakan Pemerintah saat ini tengah membuat perencanaan atau masterplan pembangunan itu.
“Jadi kita harus bangun masterplan baru, yang mengadopsi patahan – patahan yang ada dan historikal gempa yang pernah terjadi di Palu,” ujar Basuki Hadimuljono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin.
Dia mengatakan dalam kurun waktu dua minggu dirinya akan melaporkan kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengenai penelitian dan juga rencana tersebut.
Diperkirakan pada 2019 mendatang tahapan pembangunan sudah dimulai dengan nilai anggaran mencapai Rp 6 triliun.
Pemerintah menargetkan pembangunan akan memakan waktu hingga dua tahun.
Dia juga mengaku telah menyiapkan tiga lokasi untuk pembangunan hunian baru itu.
Lokasi tersebut yakni Kelurahan Duyu dan Kelurahan Tondo di Kota Palu dan Desa Pombewe di Kabupaten Sigi.
Menurut Basuki Luas lahan di Duyu adalah 78 hektare, sementara Tondo dan Pombewe masing-masing 88 hektar dan 210 hektar. (AA)