PortalMadura.Com, Jakarta – Indonesia menegaskan akan menggunakan jalur ASEAN untuk melawan kebijakan Uni Eropa terkait minyak sawit yang dianggap diskriminatif.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menegaskan Negara-negara ASEAN dalam KTT ASEAN yang lalu telah menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia untuk memperjuangkan kelapa sawit.
“Selain ASEAN, kita juga ada CPOPC yang keanggotaannya sudah bertambah dengan masuknya Kolombia,” ungkap Menko Darmin dalam briefing diskriminasi sawit Uni Eropa di Jakarta, Kamis.
Menko Darmin juga menambahkan keanggotaan Council of Palm Oil Production Countries (CPOPC) yang diusahakan terus bertambah akan membuat pengaruh lembaga ini untuk berdiplomasi dan berkampanye minyak sawit akan semakin besar.
“Apa yang dilakukan Eropa benar-benar diskriminasi dan black campaign,” tegas dia. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (21/3/2019).
Dia juga menegaskan apabila upaya-upaya perlakuan tidak adil ini terus berlangsung, maka akan memengaruhi hubungan baik antara Uni Eropa dan Indonesia, Malaysia, Negara ASEAN serta CPOPC lainnya.
“Terlebih lagi sampai minggu lalu kita masih melanjutkan perundingan CEPA dengan Uni Eropa,” tambah Menko Darmin.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia juga meminta dukungan penuh dari dunia usaha, terutama dari Eropa untuk menghadapi kebijakan Uni Eropa yang dianggap diskriminatif.