Opini  

Indonesia Pasca G20 Bali

Avatar of PortalMadura.Com
Indonesia Pasca G20 Bali

Oleh: Izzatul Fikriyah*

Terpilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, memiliki nilai strategis bagi pemulihan dan pencapaian Indonesia Maju apabila kita mampu mengkapitalisasi peluang dan tantangan dengan kemanfaatan optimal bagi kepentingan Indonesia.

Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan bagi pemulihan ekonomi dan untuk mencapai Indonesia Maju, dengan memainkan peranan  strategis Indonesia dalam mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia.

Dengan tema G20 tahun 2022 yaitu  “Recover Together, Recover Stronger”, bermakna dapat tercipta yang inklusif, people centered, serta ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

KTT G20 yang berakhir kemarin membawa banyak dampak positif bagi Indonesia, khususnya Bali sebagai lokasi acara. Event internasional itu berhasil meningkatkan pertumbuhan Bali secara signifikan, Perekonomian Bali di kuartal ketiga tahun ini tumbuh hingga 8,1 persen year-on-year (YoY).

Ini peningkatan sangat besar jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang 3,05 persen, Pada kuartal keempat tahun ini, pertumbuhan ekonomi Bali diproyeksikan berlanjut ke arah pemulihan yang kuat. Selain berkat perhelatan KTT G20, tentunya juga bersamaan dengan masa libur Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi para investor asing terbaik di dunia, dikarenakan performa pertumbuhan ekonomi yang terus melesat dan terbukti kuat bertahan di tengah banyaknya ketidakstabilan perekonomian dunia melanda.

Bukan berlebihan apabila terdapat sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi terbaik bagi para investor asing. Pasalnya memang kondisi fundamental perekonomian Tanah Air bisa dibilang sangatlah bagus karena terbukti terus bertahan meski banyak dihadapi guncangan seperti pada pandemi Covid-19 dan juga adanya isu inflasi hingga resesi di Amerika Serikat.

Selain itu, beberapa waktu lalu memang pernah secara tegas Presiden RI, Joko Widodo memberlakukan sebuah kebijakan untuk melarang aktivitas bahan mentah ke luar negeri. Ternyata kebijakan tersebut telah menghasilkan sebuah hal yang positif, pasalnya membuat banyak negara.

First NDC Indonesia menguraikan transisi Indonesia menuju masa depan yang rendah emisi dan berketahanan iklim. NDC dipergunakan sebagai salah satu acuan pelaksanaan komitmen mitigasi perubahan iklim dengan rencana penurunan emisi hingga tahun 2030 sebesar 29% sampai dengan 41% bila dengan dukungan internasional, dengan proporsi emisi masing-masing sektor yang meliputi: kehutanan (17.2%), energi (11%), pertanian (0.32%), industri (0.10%), dan limbah (0.38%).

Sedangkan untuk adaptasi, komitmen Indonesia meliputi peningkatan ketahanan ekonomi, ketahanan sosial dan sumber penghidupan, serta ketahanan ekosistem dan lansekap.

Dalam upaya tersebut, sesuai dengan kewajiban/komitmen negara, telah direncanakan NDC upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sebagai aksi yang terintegrasi untuk membangun ketahanan dalam menjaga sumber daya pangan, air, dan energi.

Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pada masa pandemi Covid 2021 lalu tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen, kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen.

Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan.

Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pada masa pandemi Covid 2021 lalu tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen, kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen. Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan.**

*Penulis : Universitas Muhammadiyah Malang [Jurusan Farmasi]

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.