PortalMadura.Com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo mengaku telah menyampaikan protes langsung kepada Pemerintah Arab Saudi terkait eksekusi mati terhadap TKI Tuti Tursilawati.
Presiden mengatakan Menteri Luar Negeri RI Rento Marsudi telah berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir untuk menyampaikan protes tersebut.
Dia menyesalkan eksekusi itu lantaran tidak adanya pemberitahuan kepada pihak Indonesia.
“Seperti yang lalu baik KBRI dan KJRI tdk mendapatkan pemberitahuan awal tentang eksekusi ibu Tuti,” kata Joko Widodo di Jakarta pada Rabu.
Padahal kata dia, dirinya telah menyampaikan mengenai perlindungan TKI dan banyaknya TKI yang divonis hukuman mati kepada Raja dan Pangeran Mahkota Arab Saudi saat berkunjung ke Indonesia.
“Sudah berkali-kali (disampaikan), sudah terus melakukan upaya-upaya, sudah,” tambah dia.
Dia pun mengaku sudah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia untuk menyampaikan kembali protes dari Indonesia terkait hukuman mati itu.
“Kementerian luar negeri telah saya perintahkan untuk memberikan fasilitasi bagi keluarga Ibu Tuti ke sana, sebanyak tiga kali, sudah,” jelas dia. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (31/10/2018).
Sebelumnya, Lembaga advokasi tenaga kerja Migrant Care melaporkan Arab Saudi telah mengeksekusi TKI Tuti Tursilawati tanpa pemberitahuan atau notifikasi konsuler.
“Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI, pihak Perwakilan RI di Arab Saudi tidak mendapatkan notifikasi,” ujar Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo dalam keterangan resminya pada Selasa.
Menurut Wahyu, tindakan Saudi yang mengeksekusi diam-diam adalah upaya menutup-nutupi berbagai pelanggaran HAM, terutama hak atas kehidupan.
Tuti Tursilawati berangkat ke Arab Saudi pada 2009. Tujuannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tuti bekerja sebagai penjaga lansia pada sebuah keluarga di Kota Thaif. Pada 2010 Tuti didakwa membunuh majikannya, Suud Malhaq al-Utibi. (AA)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
