Indonesia-Swiss Segera Implementasikan Perjanjian IE-CEPA

Avatar of PortalMadura.com
Indonesia-Swiss segera implementasikan perjanjian IE-CEPA
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua dari kanan) dan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss Guy Parmelindi (ketiga dari kiri) mengadakan pembicaraan tentang IE-CEPA pada Kamis 9 Maret 2019 di Bern, Swiss. (Foto Kementerian Perdagangan - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Indonesia dan Swiss berkomitmen segera menyelesaikan ratifikasi perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) yang akan meningkatkan volume perdagangan kedua Negara, ujar Enggartiasto Lukita.

“Setelah ratifikasi, kedua Negara juga sepakat perlunya segera melakukan sosialisasi perjanjian ini termasuk pada UMK (Usaha Menengah Kecil) di kedua Negara,” ujar Enggartiasto, dalam siaran persnya, Minggu.

Indonesia dan Swiss terikat perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif sebagai salah satu anggota European Free Trade Association (EFTA). Negara lain yang tergabung dalam EFTA adalah Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia.

Perjanjian IE – CEPA mencakup isu-isu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal dan bea cukai, fasilitas perdagangan, pengamanan perdagangan, persaingan usaha, legal serta kerja sama dan pengembangan kapasitas.

Pada Kamis lalu, Enggartiasto bertemu dengan Guy Parmelindi, Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss di Bern.

Ratifikasi perlu segera diselesaikan agar para pelaku usaha dapat segera mengambil manfaat dari perjanjian perdagangan tersebut secara maksimal, kata Enggartiasto.

Perdagangan mencapai USD1,54 miliar dengan ekspor Indonesia ke Swiss sebesar USD 669,9 juta, impor sebesar USD874,1 juta.

Indonesia masih mengalami defisit sebesar USD204,2 juta. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (12/5/2019).

Ekspor utama Indonesia ke Swiss antara lain perhiasan, serat fiber, emas, minyak esensial, dan pewarna sintetis.

Sedangkan Impor utama Indonesia dari Swiss antara lain emas, turbo jets, turbo propellers, aluminium, vitamin, dan tinta printer.

Menurut Enggartiasto kedua negara dalam waktu dekat juga segera bekerja sama mengambangkan sumber daya manusia, khususnya untuk peningkatan kemampuan negosiasi perundingan perdagangan Internasional.

Indonesia masih harus melakukan negosiasi-negosiasi perdagangan internasional untuk meningkatkan akses pasar produk Indonesia di pasar global.

“Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan negosiator-negosiator handal yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan.”

Saat ini menurut Enggartiasto, Swiss termasuk negara investor yang paling penting di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD135,44 juta untuk membiayai 188 proyek.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.