Ini 4 Langkah Cerdas Saat Berikan Konsekuensi Pada Anak

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com – Sebagai orang tua harus paham dalam memberikan pelajaran disiplin dan konsekuensinya pada anak. Karena bisa jadi bukan hal itu yang diterima anak, tetapi perasaan dendam dan amarah pada orang tua.

Oleh karena itu, lakukan prinsip yang sehat dan tetap menjaga harga diri anak, serta tidak meninggalkan luka di batin anak. Selain itu lakukan beberapa hal ini agar anak tidak merasa dendam pada orang tua saat mengajarkan konsekuensi dari disiplin. Penasaran?.

Berikut penjelasannya:

Fokus Pada Permasalahan
Hindari memberikan konsekuensi yang tidak ada kaitannya, misalnya tidak boleh nonton televisi selama 2 minggu atau tidak mendapat uang jajan 3 hari. Jangan melampiaskan marah berlebih yang akibatnya hanya memperpanjang daftar konsekuensi. Saat fokus pada masalah, maka mudah bagi anak tahu dan jelas dimana kesalahannya.

Wajar dan Masuk Akal
Sesuaikan dengan kemampuan dan usia anak, jika usia anak masih balita akan sulit untuk membersihkan dan menjemur karpet sendirian, perlu dibantu dan diberikan contoh mengerjakannya.

Mungkin anda khawatir anak tidak jera, jika dibantu?. Dengan membantu anak saat mengerjakan konsekuensi, hal ini dapat menumbuhkan kedekatan emosional dan pengertian anak terhadap orangtuanya. Ada waktu bersama, asalkan orangtua tidak mengomel terus saat mengerjakan bersama.

Anda tidak perlu mencari efek jera bagi anak, waktu yang digunakan untuk membersihkan karpet sudah membuat dia berada di luar zona nyamannya.

Memberikan Pengalaman Belajar
Tujuan konsekuensi memberikan pengalaman belajar dari tidak paham menjadi paham. Memang sebelum konsekuensi diberikan sebaiknya sudah ada aturan yang menjelaskan mana perilaku yang baik dan tidak baik.

Jika informasi sudah diterima tetapi tetap dilanggar mana konsekuensi bisa dijalankan. Konsekuensi hanyalah sarana untuk mempertegas bahwa perilaku seseorang ada yang salah dan harus segera diperbaiki. Bukan sarana orangtua untuk melampiaskan kemarahan.

Bukan selalu mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah lewat, tetapi pada saat kejadian, dan saat menjalankan konsekuensi beri pengertian bahwa hal ini salah. Berikan penjelasan yang benar bagaimana melakukan yang benar (membawa gelas saat jalan). Setelah selesai konsekuensi, sebaiknya tidak dibicarakan lagi.

Menjaga Harga Diri
Hindari membentak, memaki dan berkata kasar kepada anak, apalagi jika didepan orang lain. Hindari menceritakan kesalahan anak berulang-ulang kepada orang lain.
Kedua hal ini bisa merusak harga diri anak dan bisa fatal akibatnya.
Jika anda sudah memiliki aturan dan konsekuensi yang jelas keteraturan dan disiplin anak akan terbentuk dengan baik. Sudahkah anda memiliki aturan dirumah beserta konsekuensinya? Bingung?

Seperti dijalan raya, ada lampu merah dan tanda dilarang parkir, dilarang berhenti, dan masih banyak lagi. Anda jelas dengan aturannya bukan? Jika anda langgar ada konsekuensinya kan? Konsekuensinya jelas, tilang dan denda. Polisi tidak perlu memaki anda, memukul anda jika anda melanggar bukan? Dan semua pengguna jalan raya paham informasi serta tanda aturan dijalan raya, jadi saat pemberian konsekuensi semua jelas. (pendidikankarakter.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.