PortalMadura.Com – Memiliki masalah bau pada tubuh baik itu bau badan, bau kaki, atau pun aroma busuk dari mulut kerap menjadi masalah dalam pergaulan.
Berbagai carapun dapat dilakukan untuk mengatasinya seperti mandi, menyemprotkan deodoran, memakai minyak wangi, dan menyikat gigi.
Tetapi tahukah Anda ternyata bau-bau yang muncul pada tubuh Anda dapat mengindikasi kondisi kesehatan tertentu?. Beberapa penyakit menghasilkan bau yang unik dan berbeda. Mungkin Anda akan bertanya-tanya bau macam apa saja yang bisa mengindikasikan adanya penyakit.
Berikut adalah lima bau pada tubuh yang umum, yang mungkin menandakan kondisi kesehatan yang terganggu
1. Kaki Berbau dan Infeksi Jamur
Bila Anda mengalami kesulitan dalam mengatasi bau kaki, bisa jadi ada linfeksi jamur yang menjangkit di kulit Anda.
Tidak hanya itu, bila Anda memiliki kulit kering dan bersisik di sekitar jari kaki, kemudian kemerahan, dan lecet, kemungkinan itu bisa jadi penyebab aroma tak sedap.
Bau tersebut mungkin disebabkan dari kombinasi bakteri dan jamur yang terkikis oleh kulit dan jaring kaki. Bau dan kondisi tersebut dapat menyebar terutama akibat Anda menggaruk kaki tersebut, kemudian menyentuh bagian tubuh lain. Infeksi tersebut dapat menyebar hingga ke selangkangan dan juga ketiak hingga memicu munculnya bau yang tak sedap.
Bila Anda mengabaikan kondisi ini, kemungkinan dapat membuat masalah di kaki semakin memburuk dan menjadi “pintu masuk” bagi bakteri.
Semprotan anti jamur mungkin dapat membantu memperbaiki masalah tersebut. Anda juga bisa mengunakan bedak sebelum memakai sepatu olahraga dan pergi ke pusat kebugaran. Cara tersebut dapat membantu mengurangi keringat yang muncul pada kaki. Namun, tetap langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter, hingga mendapat obat yang tepat.
2. Bau Mulut dan Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kelainan yang menyebabkan pernapasan berhenti secara sporadis ketika Anda tidur. Gangguan tersebut tergolong gangguan tidur yang serius, karena bisa mengakibatkan organ tubuh, terutama otak, tidak mendapat oksigen yang cukup.
Hal tersebut membuat kualitas tidur Anda menjadi buruk, sehingga membuat Anda merasa lelah keesokan harinya.
Sleep apnea menyebabkan tidur dengan mendengkur dalam intensitas yang berlebih. Ini menyebabkan Anda bernafas dengan mulut di sepanjang malam.
Kondisi inilah yang menyebabkan mulut kering, dan muncul bau tak sedap. Keadaan tersebut kemudian akan membuka jalan bagi berkembangnya bakteri di dalam mulut. Bakteri tersebut menghasilkan gas yang bisa membuat napas Anda berbau seperti telur busuk.
Nah, Bila Anda memiliki problem bau mulut terutama di pagi hari padahal sudah menggosok gigi sebelum tidur, mungkin Anda sedang mengalami sleep apnea.
Pada penderita gangguan seperti ini, dokter biasanya merekomendasikan alat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).
Perangkat yang terlihat seperti topeng tersebut terletak di atas hidung dan mulut, dan membantu saluran udara terbuka saat Anda tidur.
3. Kotoran Bau Busuk dan Intoleransi Laktosa
Kegagalan pada usus kecil untuk menghasilkan enzim, laktase, yang dapat menghambat tubuh untuk mencerna gula laktosa yang biasa ditemukan pada produk susu.
Hal tersebut menyebabkan usus kecil mengarahkan laktosa ke usus besar, bukan aliran darah tempat fermentasi berlangsung. Hal tersebut biasanya berakibat pada kembung, gas bau, kotoran cair, dan berbau busuk.
Komplikasi intoleransi laktosa bervariasi bagi tiap orang. Ada yang mengalami mual, kram, diare, dan muntah di samping kentut dan kotoran yang berbau busuk.
Anda dapat menemui dokter untuk merekomendasikan jumlah laktosa yang dapat dikonsumsi tubuh per hari. Biasanya dokter memberi resep pil Lactaid, yang mengandung enzim laktase dan memungkinkan Anda mencerna susu dalam 45 menit.
4. “Fruity Breath” dan Diabetes
Komplikasi pada diabetes adalah Diabetes Ketoasidosis (DKA), terjadi ketika tubuh mengalami penurunan insulin dan kadar gula darah meningkat.
Bila tubuh tidak dapat menciptakan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik, ia mungkin mulai memecah asam lemak untuk melengkapi.
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya keton dalam darah dan aseton yaitu komponen yang sama ditemukan pada penghilang cat kuku dan dapat menyebabkan bau khas pada nafas yang disebut “fruity breath”.
Hal ini lebih sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1, lebih banyak daripada pada penderita diabetes tipe 2.
DKA dapat menyebabkan penderita muntah dan sering buang air kecil. Pada gilirannya tubuh kehilangan cairan hingga tingkat yang berbahaya.
Dua gejala itu pun dibarengi dengan gejala diabetes lainnya, seperti kelelahan, penglihatan kabur, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
Bila Anda memiliki sejumlah gejala tersebut, sebaiknya segeralah konsultasi ke rumah sakit.
5. Bau Kencing Menyengat dan Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kencing (ISK) dapat menghasilkan urin dengan bau menyengat. Hal tersebut terjadi karena bakteri seperti Escherichia Coli memasuki saluran kemih dan uretra.
Kemudian, bakteri tersebut berkembang biak di kandung kemih hingga menyebabkan infeksi.
ISK lebih sering terjadi pada wanita daripada pria karena uretra, atau tabung yang mengalirkan kandung kemih lebih pendek.
Bila Anda merasa urine Anda berbau aneh, segera periksa ke rumah sakit untuk mendapatkan jawaban yang pasti.(kompas.com/Nanik)