Ini Alasan Olahraga Berdampak Buruk pada Kondisi Mental Jika Terlalu Berlebihan Dilakukan

Avatar of PortalMadura.Com
Ini Alasan Olahraga Berdampak Buruk pada Kondisi Mental Jika Terlalu Berlebihan Dilakukan
ilustrasi

PortalMadura.Com – Olahraga diyakini dapat meningkatkan kesehatan mental. Riset terbaru yang meneliti 1,2 juta orang Amerika Serikat, semakin menguatkan teori tersebut.

Namun, peneliti juga menemukan kesimpulan, terlalu banyak berolahraga menghasilkan efek yang merugikan bagi kesehatan mental. Laman Independent menyebutkan, riset tersebut dilakukan oleh peneliti dari Yale University dan Oxford University.

Kesimpulan penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal PsikologiThe Lancet.
Ada 1,2 juta orang dewasa di seluruh negara bagian AS yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Pengumpulan data dilakukan lewat survei Behavioral Risk Factor Surveillance System, pada tahun 2011, 2013 dan 2015.

Data meliputi demografi serta informasi tentang kesehatan fisik, mental, dan rutinitas kesehatan. Dalam riset ini, peneliti menanyakan informasi tingkat stres, depresi, dan masalah emosional peserta dalam 30 hari terakhir.

Peserta juga ditanya soal frekuensi berolahraga dalam 30 hari terakhir, di luar pekerjaan tetap mereka. Juga, berapa kali dalam seminggu atau sebulan intensitas olahraga yang mereka lakukan.

Periset pun memperhitungkan usia, ras, jenis kelamin, status pernikahan, pendapatan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, indeks massa tubuh, kesehatan fisik yang dilaporkan peserta, dan diagnosis depresi sebelumnya.

Dari data tersebut, periset menyimpulkan, berolahraga selama 45 menit dalam 3-5 kali seminggu adalah jumlah optimal untuk mendapatkan manfaat kesehatan mental terbesar.

Baca juga: Konsistensi, Kunci agar Olahraga Tak Sia-Sia

“Depresi adalah penyebab utama ketidakmampuan di dunia.Sangat penting untuk menemukan cara meningkatkan kesehatan mental melalui kampanye kesehatan masyarakat.” Demikian dikatakan Dr Adam Checkroud, Asisten Profesor Psikiatri di University of Yale, dan Kepala Ilmuwan di Spring Health, AS. Nah, olahraga dipercaya dapat menurunkan risiko gangguan kesehatan mental untuk segala usia, ras, jenis kelamin, pendapatan rumah tangga dan tingkat pendidikan.

Namun, durasi dan frekuensi olahraga memainkan peranan penting dalam hal ini. “Kami menggunakan ini untuk mencoba dan menyesuaikan rekomendasi olahraga dan mencocokkan jenis olahraga khusus untuk setiap individu, guna meningkatkan kesehatan mental mereka,” kata Checkroud.

Tapi, seberapa sering dan seberapa banyak kita berolahraga juga memainkan peranan penting. Berolahraga kurang dari 30-60 menit dalam 3-5 kali seminggu akan mengurangi manfaat olahraga untuk meningkatkan kesehatan mental, begitu pula ketika berolahraga melebihi jumlah tersebut.

Berolahraga lebih dari 90 menit masih mampu meningkatkan kondisi mental, meski tak akan berjalan secara efektif. Namun, berolahraga lebih dari tiga jam sehari, justru memperburuk kesehatan mental. Peneliti berpendapat orang yang berolahraga dalam jumlah ekstrim mungkin memiliki karakteristik obsesif yang membuat mereka rentan terhadap masalah kesehatan mental.

“Sebelumnya, orang percaya semakin banyak olahraga yang dilakukan, semakin baik kesehatan mentalnya. Tapi, penelitian kami menunjukkan sebaliknya,” papar Chekroud. Ia juga mengatakan, riset tersebut membuktikan olahraga yang dilakukan secara berkelompok efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental.

Intinya adalah untuk melakukan segala sesuatu hendaknya kita tidak melakukannya secara berlebihan.(kompas.com/Anek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.