PortalMadura.Com – Baru mulai melakukan investasi memang masih menimbulkan keraguan dan kebingungan, apalagi bagi pemula yang belum banyak pengalaman sebelumnya. Bahkan, tidak sedikit yang merasa ketakutan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan akan hilang begitu saja tanpa ada hasil.
Tenang saja, perasaan itu lumrah dan umum terjadi bagi kebanyakan orang. Tapi, jangan sampai rasa takut ini bisa berdampak pada investasi yang Anda jalankan. Jadi, calon investor pemula tidak perlu takut memulai berinvestasi. Sebagaimana yang disampaikan oleh perencana keuangan sekaligus CEO ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, investasi tak akan membuat Anda “kena mental”.
Hal ini disampaikan melalui akun Instagram @pritaghozie, seperti dilansir Okezone.com. Secara umum, Prita menyebut bahwa terdapat tiga ketakutan calon investor pemula sebelum memulai investasi, yaitu:
1. Tak tahu ingin memilih investasi apa karena terlalu newbie (pemula).
2. Sangat takut uangnya hilang.
3. Tak tahan melihat naik-turunnya nilai investasi.
“Terus, gimana dong, kalau masih punya 3 ketakutan itu, padahal sadar mesti investasi? Mari kita beresin dan siapin mental untuk berinvestasi,” tulis Prita.
Menurut buku “Psychology of Investing“, kesuksesan seorang investor rupanya dipengaruhi 60% oleh kesiapan mental, serta 30% melalui cara pengelolaan uang.
Jadi, bayangkan bila Anda tidak siap mental untuk investasi. Dikhawatirkan, Anda menjadi terlalu rakus, takut, dan mudah kapok.
Prita kemudian membagikan sebuah grafik “Investment Process – A Roller Coaster of Emotions” yang memaparkan perubahan-perubahan emosi investor saat berinvestasi.
Grafik tersebut memperlihatkan berbagai emosi naik turun yang kerap dialami investor, mulai dari posisi teratas (bahagia dan percaya diri) hingga terbawah (menyesal) yang berubah-ubah.
Prita mengatakan, salah satu strategi untuk membantu mengelola mental saat berinvestasi adalah dengan melakukan test budget loss. Cara ini, berarti Anda perlu memikirkan perasaan saat modal investasi berkurang.
Misalnya, saat memiliki budget investasi senilai Rp1 juta, apa perasaan Anda jika modal tersebut berkurang Rp50 ribu, Rp200 ribu, atau Rp500 ribu?
Menurut Prita, makin besar kemampuan Anda menoleransi potensi rugi, makin besar pula kesiapan mental untuk berinvestasi. Contohnya, jika Anda berpotensi marah saat mengalami kerugian 5%, sebaiknya cukup menabung di reksa dana pasar uang saja.